Surabaya – Kericuhan terjadi di Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (28/11) pekan lalu. Ratusan nelayan berdemo memprotes rencana otoritas pelabuhan yang melarang pencarian ikan di wilayah itu. Otoritas pelabuhan meminta bantuan pasukan TNI-AL untuk membubarkan pendemo.
Namun, pendemo melakukan perlawanan. Suasana mulai chaos. Situasi itu dimanfaatkan kelompok ”teroris” untuk memasang bahan peledak pada salah satu kapal niaga yang tengah bersandar.
Salah seorang dari mereka membawa ransel berisi bom rakitan menyusup di antara massa pendemo. Tim EOD Kopaska Koarmada II bergerak cepat untuk menjinakkan bom itu jauh dari kerumunan orang. Setelah 20 menit berjibaku dengan massa pendemo dan gerombolan ”teroris”, situasi Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, berhasil dikendalikan. Gerombolan “teroris” berhasil ditaklukkan untuk membuat kondisi kembali aman.
Aksi itu merupakan simulasi pengamanan Pelabuhan Tanjung Perak. Ada 595 petugas gabungan yang diterjunkan kemarin. Terdiri atas Koarmada II, Kopaska Koarmada II, Satrol Lantamal V, Yonmarhanlan Lantamal V, kapal angkatan laut (KAL) Bawean, KAL Warakas, Pomal Lantamal V, Pelindo III Surabaya, KSOP Tanjung Perak, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Ditpolair Polda Jatim.
Wakil Komandan Lantamal V Kolonel Marinir Jasiman Purba menyatakan, simulasi pengamanan Pelabuhan Tanjung Perak bertujuan menciptakan situasi yang aman dan kondusif di perairan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).
”Dengan menerjunkan petugas SSK Denpomal, intelijen, kesehatan, dan Satkopaska Koarmada II pada pos-pos pemeriksaan dan patroli, diharapkan dapat mengamankan objek vital nasional dari setiap gangguan yang mengancam keamanan,” katanya.