Silaturahmi Bersama Eks Napiter di Jatim, Kepala BNPT RI: Mari Kuatkan Tali Silaturahmi dan Hijrah Pemahaman, Tinggalkan Kekerasan

Lamongan  – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) terus memperat tali silaturahmi dengan mantan teroris di wilayah Jawa Timur. Bertempat di Sekretariat Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, hadir lebih dari 50 mantan Napiter yang berasal dari berbagai wilayah Jawa Timur, seperti Surabaya, Probolinggo, Tuban, Madiun, Jombang, Malang dan Mojokerto.

Kegiatan dialog dibuka oleh Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, S.E., M.M, Direktur Deradikalisasi BNPT. Di awal acara, Ahmad Nurwahid langsung mengenalkan para mantan napiter atau mitra deradikalisasi kepada Kepala BNPT Komjen Pol. Prof. Dr. Rycko Amelza Dahniel, MSi, yang didampingi Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi SE. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Bupati Lamongan  Drs. KH. Abdul Rauf, M.Ag., Kasatgaswil Jatim Densus 88/AT Polri Kombes Iwan Ristiyanto, Kapolres Lamongan AKBP Yakhob Silvana Delareskha, S.I.K., M.Si, Kasdim Lamongan Mayor Heroe Goetojjo, serta tuan rumah Ketua Yayasan YLP Dr. Ali Fauzi.

Masih dalam Nuansa Idul Fitri 1444 H Kepala BNPT RI menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi momen yang sangat baik dalam rangka memaafkan dan menguatkan hubungan dengan seluruh masyarakat. Komjen Rycko menyampaikan dalam kehidupan bermasyarakat, diwajibkan untuk menanamkan toleransi dan menghargai perbedaan yang ada.

“Allah menciptakan manusia sebagai khalifah, Allah maha mengetahui ciptaan-Nya. Semoga silaturahmi ini akan semakin mengikat kita dalam tali agama,” ungkapnya.

Kepala BNPT RI menyampaikan komitmen penuh membantu para mantan Napiter yang belum memiliki pekerjaan dan baru bergabung dengan yayasan.

“Tugas utama Kepala BNPT sebagai pejabat negara, sesuai dengan amanat Bapak Presiden untuk memperhatikan mantan napiter, anak-anaknya, sampai dengan kesejahteraannya” tegasnya.

Dalam kesempatan ini Kepala BNPT RI mengungkapkan bahwa BNPT akan bekerjasama dengan startup bukalapak.com, yang dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan para mantan napiter. BNPT juga secara humanis berfokus pada pendidikan anak mantan napiter serta jaminan kesehatan para mantan napiter dan keluarganya.

 Kepala BNPT mengajak para eks napiter untuk meningkatkan silaturahmi dan rasa toleransi untuk meraih masa depan yang lebih baik.

“NKRI dibangun atas berbagai perbedaan dan hal ini sebuah keniscayaan, perbedaan keyakinan, latar belakang, serta budaya. Saat ini indonesia menganut paham demokrasi yang menghargai perbedaan, tidak ada satupun agama dimuka bumi ini yang mengajarkan kekerasan. Sebagai muslim, mari tunjukan Islam yang rahmatan lil alamin. Program utama dari deradikalisasi adalah hijrah pemahaman, mari tinggalkan kekerasan” tutupnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Dr. Ali Fauzi Manzi menyampaikan, bahwa tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan, setiap orang punya kesempatan yang sama.

“Komitmen Pak Rycko tadi sangat menyentuh, beliau Pak Rycko sangat santun, Pak Jokowi tidak salah menunjuk beliau sebagai Kepala BNPT” tuturnya.

Ali Fauzi memaparkan bahwa YLP adalah yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan, antara lain memiliki kegiatan seperti Pengelolaan Pondok Darul Hijrah, Pendampingan anak-anak dari mantan napiter dan jaringan teroris, melakukan kunjungan ke lapas, membantu kebutuhan logistik keluarga napiter dan  mantan Napiter, kajian jalan terang, kajian malam Ahad, kajian Ahad pagi, program outbond, program santunan kepada anak yatim.

Yayasan ini telah mendapat beberapa bentuk bantuan dari BNPT diantaranya adalah pembangunan ruang kelas, pembangunan rumah susun (melalui Kementerian PUPR), hewan ternak, serta bantuan UMKM dari Satgas Sinergitas.

Ali Fauzi menambahkan bahwa saat ini YLP mengelola Pondok Pesantren Darul Hijrah, yang memiliki kurang lebih 40 Santri. YLP juga menjadi role model para mantan napiter di provinsi-provinsi lain dalam membangun dan mengelola yayasan,” terang adik bomber Bom Bali Amrozi dan Ali Gufroni ini. YLP sendiri berdiri sejak tahun 2016, menjadi wadah untuk melakukan deradikalisasi secara kolektif.

“Radikalisasi itu dilakukan secara kolektif, sehingga dalam melakukan deradikalisasi harus dilakukan secara kolektif juga. Wujud YLP dan berbagai Yayasan tidak luput dari peran besar BNPT dan Satgaswil Densus khususnya wilayah Jatim. Terimakasih sudah memberikan evaluasi dan muhasabah, kedepan semoga dapat menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya (khoirunnas anfa’uhum linnas)” pungkasnya.

Dalam diskusi yang berlangsung, terdapat beberapa mantan napiter yang mengutarakan keluh kesahnya serta kendala mereka dalam membangun kembali kesejahteraan keluarganya.

Sebelum ke Lamongan, Kepala BNPT RI lebih dulu mengunjungi mitra deradikalisasi di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Selain menjalin silaturahmi, kunjungan ini  juga menjadi momen berdialog, menyerap aspirasi agar program pembinaan dapat  membawa manfaat bagi Mitra Deradikalisasi dan masyarakat.

Dalam rangka peningkatan program deradikalisasi, BNPT RI akan berkoordinasi dengan  pihak-pihak terkait dalam meningkatkan produktivitas Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di  Turen. Lahan seluas 15,4 hektar ini akan dikembangkan sesuai bakat dan minat mitra deradikalisasi dan masyarakat yang turut mengelola kawasan tersebut.