Bogor – Prajurit yang tengah menjalani pendidikan sebagai siswa didik baru Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) Datasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL melaksanakan pendidikan pelatihan penanggulangan teror menggunakan replika pesawat dan gerbong kereta api yang ada di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Jumat (17/1/2020).
Pelatihan ini sebagai pengenalan kepada para siswa didik baru PTAL Denjaka TNI-AL dalam emalkukan operasi pembebasan sandera agar senantiasa siap menghadapi keadaan sesungguhnya dilapangan jika nantinya terjadi aksi terorisme.
“Kami pada kesempatan hari ini melaksanakan latihan di BNPT, khususnya kami berlaith untuk simulasi penanggulangan teror di pesawat maupun di kereta api. Untuk hari ini yang berlatih adalah siswa Denjaka. Dimana kami asumsikan latihan hari ini sebagai sarana awal untuk membekali siswa yang kami menamakannya adalah kursus penanggulangan teror aspek laut dimana salah satu tahap adalah tahap pembebasan sandera,” ujar Kasi Perencanaan Denjaka TNI AL Mayor Mar. Laili Nugroho saat mengawasi Pendidikan Latihan Siswa Baru PTAL Denjaka TNI-AL di pusat pelatihan anti teror di kantor BNPT, Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (17/1/2020)
Laili mengatakan sebagai pasukan Anti Teror di bidang aspek laut, latihan ini dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran kepada para siswa didik Denjaka mengenai pembebasan sandera baik saat dilakukan di pesawat maupun di kereta api.
“Kami hari ini berada disini memang mengulas dari awal sehingga memberikan gambaran kepada siswa, bagaimana tahap ataupun etape pembebasan sandera pada saat di pesawat maupun di kereta api nantinya,” tuturnya
Perwira Menengah TNI AL itu. menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari berbagai pelatihan yang akan dijalani oleh paras siswa didik Denjaka. Dimana aspek pelatihan di replica gerbong kereta api ini adalah termasuk dalam pelatihan penanggulangan teror.
“Karena nantinya mereka juga akan dibekali dari tahap komando, tahap kelautan, tahap keparaan, tahap intelejen dan salah satunya adalah tahap operasi pembebasan sandera. Dimana fasilitas milik BNPT ini kami manfaatkan antara lain kereta api, kemudian replika pesawat sehingga siswa bisa punya gambaran,” ucapnya.
Dirinya juga mengapresiasi BNPT yang memiliki repilika pesawat dan kereta api yang sesuai dengan ukuran aslinya untuk pelatihan penanggulangan teror. Sehingga seandainya nanti personil Denjaka ditugaskan pada saat kontijensi sebenarnya mereka sudah punya gambaran ruang kereta seperti apa, ruang pesawat seperti apa, sehingga tidak akan mengalami kesulitan yang berarti apabila pada saat operasi yang sebenarnya.
“Terkait hubungan kami dengan BNPT, selama ini Denjaka telah mem-BKO kan beberapa personil ke BNPT terkait dalam hal operasi pencegahan, dalam hal ini adalah intel cegah. Tetapi untuk operasi penindakan untuk kami masih di bawah Mabes TNI, sehingga apabila ada permintaan terkait penggunaan Denjaka tentunya mekanisme antara Kepala BNPT berkoordinasi dengan Panglima TNI,” ujar Laili.
Dia mengharapkan kerjasama antara BNPT bersama TNI ini dapat terus ditingkatkan ke depan selain tentunya latihan-latihan seperti yang dilakukan seperti saat ini.
“Kami berharap kedepannya kami bisa menggunakan fasilitas di BNPT seperti replika kereta api dan pesawat ini agar siswa juga bisa mendapatkan gambaran bahwa latihan mekanisme pesawat bagaimana, kereta api seperti apa. Selain itu tentu kami juga bisa mensupport segala kebutuhan terkait penanggulangan teror atau paling tidak menyiapkan dan membekali calon-calon anggota Denjaka,” ungkapnya mengakhiri.