Mataram – Generasi muda Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak mau ketinggalan untuk menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman radikalisasi di dunia maya. Itu dibuktikan dengan bergabungnya kurang lebih 60 pemuda dan pemuda NTB menjadi duta damai dunia maya. Ke-60 pemuda dan pemudi akan mengikuti pelatihan selama empat hari yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Mataram, NTB, Senin – Kamis (23-26 Oktober 2017).
Ke-60 duta damai NTB ini nantinya akan bergabung dengan ratusan duta damai yang sudah terbentuk di beberapa daerah lainnya. NTB adalah daerah ke-10 yang tergabung dalam duta damai dunia maya dibawah kendali dari Pusat Media Damai (PMD) BNPT, setelah Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, DI Yogyakarta (2016), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan.
“Kegiatan ini adalah membentuk generasi muda sebagai agen perdamaian yang akan mendukung aksi damai BNPT di dunia maya. Mereka akan dilatih untuk membuat konten-konten damai berupa tulisan, foto, video, gambar dan website yang akan bersinergi dengan Pusat Media Damai (PMD) menyebarkan perdamaian sekaligus memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya,” kata Kasubdit Kontra Propaganda BNPT yang juga ketua Panpel Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko saat memberikan laporan pelaksanaan kegiatan, Senin (23/10/2017).
Pelatihan duta damai dunia maya di Mataram ini akan dibuka resmi oleh Kepala Biro Umum BNPT Brigjen TNI Dadang Hendrayudha. 60 duta damai itu akan yang terdiri dari blogger, ahli IT, dan desaing komunikasi visual (DKV) mengikuti pelatihan selama empat hari. Diharapkan setelah pelatihan para peserta mampu menjalankan tugasnya yaitu mengajak generasi muda agar menjauhi radikalisme dan terorisme dengan bahasa anak muda juga.
Saat ini, lanjut Sujatmiko, penyebaran radikalisme dan terorisme di dunia maya sangat sulit untuk dikontrol. Karena itu diperlukan peningkatan kesadaran individu terhadap bahaya terorisme, terutama generasi muda. Dari situlah, pemerintah, melalui BNPT merangkul generasi muda sebagai mitra strategis atau duta damai dunia maya dengan membentuk jaringan untuk menyebarkan konten positif terutama di dunia maya dengan menggelar Pelatihan Duta Damai Duni Maya.
“Timbul tanda tanya kenapa harus duta damai? Karena dengan sesaknya dunia maya oleh konten negatif nuansa kekerasan dan terorisme, kami memandang penting untuk membuat gerakan bersama untuk membanjiri dunia maya dengan konten positif berisi perdamaian. Kami memilih anak muda karena mereka yang memahami gaya dan bahasa yang bisa diterima anak muda,” ungkap Sujatmiko yang juga Pemimpin Redaksi PMD BNPT itu.
Sejauh ini, duta damai telah memberikan kontribusi positif dan berpartisipasi aktif dalam pencegahan terorisme. Kegiatan ini juga untuk membentuk generasi muda dengan rasa nasionalisme tinggi sehingga tidak mudah terpapar paham radikalisme serta memberi wadah untuk menampung kreativitas anak muda dalam menyuarakan perdamaian di dunia maya dan dunia mata.
“Duta damai ini sifatnya independen, tidak terikat, sukarelawan, satu visi, siap menyebarkan perdamaian, dan akan terus berkoordinasi dengan duta damai lainnya untuk meramaikan dunia maya dengan konten positif,” pungkas Sujatmiko.