Jakarta – Pancasila terbukti mampu mempersatukan Indonesia sejak
kemerdekaan sampai saat ini. Karena itu, setiap pemimpin bangsa
Indonesia harus memiliki tekad besar untuk terus mempertahankan
Pancasila.
“Jadi yang menyatukan kita sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang itu
karena Pancasila, dan tidak ada Pancasila tanpa Indonesia. Jadi upaya
untuk mempertahankan Pancasila harus menjadi tekad para pemimpin
bangsa dan seluruh rakyat Indonesia,” kata Muzani, dalam keterangan
tertulis, Sabtu (9/11/2024).
Pernyataan itu disampaikan Ketua MPR RI, Ahmad Muzani saat menjadi
keynote speaker dalam forum ‘National Building Nation Conference 2024:
Beyond Tomorrow-Shaping Indonesia’s Future 5.0′ di Balai Sarbini,
Jakarta.
Menurut Muzani, kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah
memberikan semangat optimisme tinggi dalam mempertahankan Indonesia
dan Pancasila. Di beberapa kesempatan pidatonya Prabowo telah bertekad
dan mengingatkan para menterinya untuk selalu bekerja dengan
mengutamakan kepentingan rakyat.
“Kita telah mendengar pidato Pak Prabowo di sidang pelantikan 20
Oktober lalu, di Magelang, dan di sidang perdana Kabinet Merah Putih.
Beliau bertekad memerangi korupsi, narkoba, judi online, dan
lain-lain,” kata Muzani.
“Terakhir kita saksikan beliau mengeluarkan PP Nomor 47 Tahun 2024
yang isinya mengatur penghapusan utang rakyat berupa kredit macet di
bank-bank. Saya terus terang bertanya kepada beliau, kenapa Bapak
mengeluarkan aturan ini? jawabannya sederhana, ini amanat Pancasila,”
sambungnya.
Pernyataan Prabowo tersebut meyakini Muzani sebagai seorang presiden,
Prabowo mempunyai komitmen untuk terus memperkuat Pancasila sebagai
magnet persatuan bangsa. Ditambah, kata Muzani, program makan bergizi
gratis telah menjadi harapan besar untuk Indonesia menjadi negara
maju.
“Program makan bergizi gratis menjadi sebuah harapan untuk bangsa
Indonesia bisa menjadi bangsa yang maju. Program ini akan memberikan
insentif ekonomi bagi pedagang, peternak, nelayan, petani, dan
seterusnya,” kata Sekjen Partai Gerindra itu.
Muzani menambahkan maka Indonesia mulai menghitung kemungkinan
pertumbuhan ekonomi 8%. Dan setelah dihitung itu sangat memungkinkan
untuk dicapai.
“Jika itu yang terjadi maka pergerakan ekonomi kita akan menjadi
negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi di dunia,” pungkasnya.