Jakarta – Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus memperkuat kerjasama global dalam penanganan terorisme dan ekstremisme. Setelah beberapa hari lalu, Kepala BNPT Belanda (NCTV) datang berkunjung untuk membahas realisasi dari MoU yang ditandantangani antara BNPT dan NCTV di Belanda, Juni lalu, kini giliran delegasi Counter Terrorism Bureau, Department of State Amerika Serikat (AS) mengunjungi Indonesia untuk membahas penguatan kerjasama penanggulangan terorisme. Delegasi AS dipimpin oleh Christopher Harnisch, Deputy Coordinator CVE, Counter Terrorism Bureau, Department of State AS.
“Kami membahas mengenai pendekatan masalah terorisme baik di Indonesia dan Amerika. Kami melakukan tukar pikiran mengenai masalah di sini dan di Amerika. Kami juga melakukan evaluasi terkait kerjasama penanggulangan terorisme yang selama ini berjalan antara Indonesia dan Amerika,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius M.H, di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Suhardi juga menjelaskan bahwa pertemuan antara BNPT dengan Counter Terrorism Bureau Amerika Serikat juga membahas mengenai beberapa isu strategis lainnya.
“Kami membahas menganai isu-isu kedepan seperti masalah returnis dan deportan dari Suriah. Mereka (AS) meminta masukan dari kita karena mereka juga perlu untuk menyusuan kebijakan kedepan terkait penanganan terorisme,” kata mantan Kabareskrim Polri tersebut.
Suhardi mengatakan bahwa AS selama ini terkenal melakukan upaya penanggulangan terorisme dengan cara yang keras.
“Dulu AS menangani terorisme ini selalu dengan hard approach, tetapi sekarang setelah dapat masukan dari kami, mereka akan jadikan masukan untuk menyusun kebijakan di sana (AS),” tutur Suhardi.
Deputy Coordinator CVE, Counter Terrorism Bureau, Department of State, Amerika Serikat Christopher Harnisch mengungkapkan bahwa kerjasama antara Indonesia dan Amerika Serikat adalah kerjasama strategis yang penting.
“Indonesia adalah salah satu partner penting kami dalam penanggulangan terorisme dan kami di sini untuk memperkuat hubungan kerjasama itu. “ ujarnya.
Menurut Harnisch, Indonesia selama ini melakukan pendekatan yang berbeda dengan yang dilakukan AS, dan tampaknya hal itu berhasil di Indonesia.
“Ada banyak pendekatan terkait penanggulangan terorisme yang kami lakukan di CVE. Indonesia melakukan pendekatan yang baik dengan bekerjasama dengan masyarakat dan Indonesia juga melakukan pendekatan yang menyeluruh dengan seluruh lapisan masyarakatnya,” ungkap Harnisch.
Harnisch juga berharap kerjasama antara Indonesia dan AS bisa terus bisa terus dikembangkan. Hal itu akan disesuaikan dengan dinamika terorisme global yang terjadi.