Setahun Terakhir, Densus 88 Ungkap Jaringan Perekrut Anak Lewat Platform Digital Untuk Kelompok Teroris 

Jakarta — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkap jaringan perekrut anak yang berupaya menarik pelajar ke aktivitas kelompok teror melalui berbagai platform digital. Lima tersangka dewasa berhasil ditangkap dalam tiga rangkaian operasi sejak akhir Desember 2024 hingga Senin, 17 November 2025.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri bahwa penangkapan dilakukan di sejumlah wilayah berbeda.

“Lima tersangka telah diamankan dalam tiga kali penegakan hukum sejak akhir 2024 hingga kemarin,” ujarnya.

Sementara itu, Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko merinci identitas para pelaku yang terlibat dalam perekrutan daring tersebut. Mereka ialah:

FW alias YT, ditangkap di Medan, Sumatera Utara, 5 Februari 2025

LM (23), warga Banggai, Sulawesi Tengah

PP alias BBMS (37), asal Sleman, DI Yogyakarta, ditangkap 22 September 2025

MSPO (18), warga Tegal, Jawa Tengah

JJS alias BS (19), warga Agam, Sumatera Barat, ditangkap 17 November 2025

Menurut Trunoyudo, para tersangka memanfaatkan media sosial, gim daring, aplikasi pesan instan, hingga situs tertutup untuk menjaring anak dan remaja.

“Mereka memengaruhi anak-anak agar terpapar paham radikal, diajak bergabung dengan kelompok teror, hingga didorong untuk terlibat dalam aksi kekerasan,” jelasnya.

Polri memastikan terus memperkuat koordinasi dengan BNPT, KPAI, serta berbagai kementerian dan lembaga guna mengamankan ruang digital dan melindungi anak-anak dari paparan ekstremisme, eksploitasi, dan radikalisasi. (