Sestama BNPT: Sebarkan Semangat Nasionalisme ke Pelajar Lainnya!

Sestama BNPT: Sebarkan Semangat Nasionalisme ke Pelajar Lainnya!

Gowa – Rektor Universitas Islam Negeri Alaudin, Musafir Pababari, menilai gerakan menolak Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wujud radikalisme. Dibutuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara secara kolektif untuk meningkatkan daya tangkal terhadap radikalisme.

“Kegiatan ini (Workshop Lomba Video Pendek, Red.) adalah wujud membangun kesadaran berbangsa dan bernegara untuk mencegah radikalisme dan terorisme,”, kata Musafir dalam sambutan di pembukaan kegiatan Workshop Lomba Video Pendek BNPT yang dilaksanakan di kampusnya.

Musafir menambahkan, pihaknya mengapresiasi pilihan pelajar SMA dan sederajat sebagai peserta kegiatan. Dikatakannya, radikalisme sudah sedemikian mengakar di masyarakat dan dibutuhkan penanganan sejak dini. “Apa yang dilakukan BNPT sangat baik, kami apresiasi,” tegasnya.

Sekretaris Utama BNPT, Marsda A. Adang Supriyadi, di kesempatan yang sama mengungkapkan terorisme merupakan kejahatan luar biasa, di mana pelakunya adalah orang-orang tidak beragama. Ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya diangkat sebagai contohnya.

“Bagaimana mungkin anak dan istri dilibatkan dalam aksi bom bunuh diri. Ini jelas karena pelakunya tidak beragama,” ungkap Adang.

Di hadapan pelajar SMA dan sederajat, Adang manawarkan kearifan lokal sebagai sarana pencegahan radikalisme dan terorisme. Tradisi toleransi yang kuat di Sulawesi Selatan disebut patut dipertahankan dan diamalkan dalam keseharian. “Kearifan lokal adalah langkah yang bisa menghambat penyebarluasan radikalisme dan terorisme,” katanya.

Kepada peserta kegiatan perwira tinggi TNI AU yang mengantongi 11.000 jam terbang ini tak lupa juga berpesan, materi yang disampaikan dalam workshop tidak berhenti hanya pada pribadi masing-masing pelajar. Mereka diminta menyebarkan semangat nasionalisme dan materi seputar pembuatan video kepada teman di sekolahnya. “Semakin banyak pelajar sadar pentingnya nasionalisme, akan semakin baik. Radikalisme dan terorisme adalah kejahatan luar biasa yang harus kita hadapi bersama-sama,” pungkasnya.

Kegiatan Workshop Lomba Video Pendek di Kabupaten Gowa terlaksana atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan. Kegiatan yang sama sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]