Tangerang Selatan – Sekretaris Utama (Sestama) BNPT, Marsda Asep Adang Supriyadi, menyebut program pencegahan terorisme merupakan wujud dari kesiapsiagaan nasional yang diamanatkan dalam revisi UU Antiterorisme. Pencegahan akan terus dikuatkan sebagai bagian dari penanggulangan terorisme.
Hal ini disampaikan Asep Adang di dialog interaktif di Bens Radio, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/6/2018), dalam rangka sosialisasi Lomba Video Pendek BNPT. Dikatakannya, BNPT merupakan lembaga negara setingkat kementerian dengan tugas utama penanggulangan terorisme yang meliputi pencegahan, deradikalisasi dan penindakan.
“(Lomba Video Pendek) ini program pencegahan. Ini wujud kesiapsiagaan nasional. Kita galang anak-anak muda untuk kita ajak bersama-sama mewaspadai terorisme sesuai dengan apa yang mereka sukai,” kata Asep Adang.
BNPT, lanjut Asep Adang, tidak serta merta mendorong anak-anak untuk ikut dalam Lomba Video Pendek. Kepada mereka akan diberikan pembekalan teknik pembuatan video untuk menghasilkan karya terbaik, yang ke depannya sekaligus menjadi materi kontrapropaganda terhadap paham radikal terorisme.
“Besok ada pelatihan. Ini bersama-sama kita di sini ada Mpok Inne (Febriyanti) yang besok akan menjadi guru untuk anak-anak yang kita latih,” tambah Asep Adang.
Lomba Video Pendek merupakan program yang dilaksanakan oleh BNPT dalam 3 tahun terakhir. Pelaksaannya secara terus-menerus tak lepas dari keberhasilan yang ditunjukkan, yaitu adanya 1.200 video karya pelajar SMA dan sederajat dalam 2 tahun pertama pelaksanaan, yang sudah diunggah di media sosial Youtube dengan jumlah penonton mencapai 24 juta orang.
Manurut Asep Adang catatan tersebut menunjukkan bahwa pencegahan terorisme bisa dicegah secara masif melalui media yang sederhana, yaitu video pendek. “Keberhasilan ini sudah diapresiasi oleh presiden lewat Kantor Staf Presiden,” tandasnya.
Aktris Inne Febriyanti yang juga hadir dalam dialog interaktif di Bens Radio, mengatakan keikutsertaannya dalam Lomba Video Pendek BNPT adalah sebagai mentor. Dia merasa bangga bisa berbagi ilmu dan pengalaman kepada generasi muda untuk kepentingan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Bukan hanya saya, tapi ada beberapa rekan aktris dan aktor serta sineas yang membantu. Kebetulan saya kebagian di Banten,” kata Inne. Menurutnya, Lomba Video Pendek BNPT merupakan langkah cerdas pelibatan generasi muda dalam pencegahan terorisme. “Anak-anak diajak tanpa merasa bosan, karena mereka diajari dengan apa yang mereka sukai,” tambahnya.
Sementara Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten, Brigjen. Pol. (Purn) Rumiah Kartoredjo, sebagai pihak yang diajak oleh BNPT untuk bersama-sama melaksanakan Lomba Video Pendek BNPT, mendorong generasi muda di Banten untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum memerangi radikalisme dan terorisme.
“Jangan sekali-kali dekati radikalisme. Jangan isi waktu luangmu dengan belajar terorisme. Sekaliknya, lakukan apa yang bisa kamu lakukan untuk membanggakan provinsi dan menjaga keutuhan republik,” tutup Rumiah tegas.
Lomba Video Pendek merupakan metode yang dilaksanakan di kegiatan Pelibatan Pelajar SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme. Kegiatan ini sudah dan akan dilaksanakan di 32 provinsi se-Indonesia sepanjang tahun 2018. [shk/shk]