Sestama BNPT Ajak Pelajar Bengkulu Tangkal Radikalisme Melalui Karya Seni

Bengkulu – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bengkulu menggelar workshop video pendek yang diikuti oleh kalangan pelajar se-Provinsi Bengkulu. Hasil karya anak-anak muda tersebut nantinya akan dipilih untuk kemudian ditayangkan di beberapa bioskop XXI. Video yang akan ditayangkan berisi pesan perdamaian dan bagaimana menjadi Indonesia ditengah kemajemukan bangsa sebagai spirit melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa.

“Generasi muda jangan hanya mengandalkan hard skill untuk mengarungi persaingan global yang semakin terbuka. Persaingan yang semakin kompetitif kedepannya menuntut anak muda untuk lebih menggandalkan soft skill,” ujar Sekretaris Utama (Sestama) BNPT Dr. A. Adang Supriyadi, S.T., M.M saat memberikan materi pada workshop video pendek dengan tema “Menjadi Indonesia” di Institut Agama Islam Negeri Bengkulu. Rabu, (11/04/2018).

Sestama mengatakan untuk mengasah kreatifitas, anak muda harus berani keluar dari zona nyaman,. Karena itulah workshop video pendek menjadi penting untuk merangsang kreatifitas anak-anak muda agar mampu menghasilkan karya positif bagi kemajuan bangsa terutama untuk melawan radikalisme dan terorisme yang masuk ke kalangan pelajar dan mahasiswa melalui propaganda di medsos.

Tidak lupa, Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengingatkan kepada para peserta workshop, bahwa sejatinya anak muda harus mempunyai spirit yang tinggi untuk membangun Indonesia. Apalagi anak-anak muda Bengkulu mempunyai panutan yaitu proklamator kemerdekaan, Ir Soekarno.

“Soekarno pernah tinggal di Bengkulu dan Ibu Fatmawati yang tidak lain adalah istri dari sang proklamator asli dari Bengkulu. Jadi wajar nantinya akan lahir calon – calon pemimpin dari Bengkulu,” ungkapnya.

Sestama BNPT berharap, kedepanya anak-anak muda akan lebih banyak lagi yang terlibat dalam upaya menangkal radikalisme dan terorisme. Upaya pendekatan soft aproach yang dikedepankan BNPT dapat terimplementasi melalui soft skill anak-anak muda yang menghasilkan karya-karya untuk perdamaian. Kedepannya masyarakat diharapkan menjadi lebih kuat daya tangkalnya terhadap radikalisme dan terorisme ini.