Jakarta – Serentetan pembunuhan terjadi di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah. Kamp itu menampung mantan keluarga kelompok ekstremis itu. Otoritas setempat memperingatkan kekhawatiran bahwa pembunuhan ini menyiratkankebangkitan kelompok teroris ISIS.
Dilansir AFP, Rabu (7/7/2021), sebanyak delapan orang ditembak mati bulan lalu di kota tenda Al-Hol yang luas di provinsi Hasakeh. Termasuk seorang pengungsi Irak berusia 16 tahun dan dua saudara perempuan Suriah berusia 17 dan 23 tahun.
PBB telah memperingatkan radikalisasi di dalam kamp, yang menampung sekitar 50.000 keluarga eks kombatan ISIS itu.
Sebagian besar wanita dan anak-anak, dan memiliki lampiran terpisah yang menampung sekitar 50.000 pengungsi.
Kurdi Suriah menahan ribuan anggota ISIS di penjara, dan kerabat mereka di kamp-kamp. Ssetelah mengusir para militan II itu pada 2019 dari petak terakhir wilayah yang mereka kuasai.
“Sel-sel ISIS di dalam Al-Hol melakukan pembunuhan,” kata Angkatan Bersenjata Kurdi (SDF)
SDF mengatakan pada April 2021 telah terjadi 47 pembunuhan di Al-Hol dalam tiga bulan pertama tahun ini. Mereka telah menangkap 125 anggota ISIS dalam operasi keamanan di kamp tersebut.
Pihak berwenang Kurdi telah berulang kali mendesak masyarakat internasional untuk memulangkan warga negara mereka. Tetapi sebagian besar negara sejauh ini hanya mengambil kembali beberapa anak.
Di luar kamp, Komite Internasional Palang Merah telah membunyikan alarm atas otoritas Kurdi yang menahan ratusan anak di penjara dewasa.
Kurdi menanggapi dengan mendesak bantuan internasional untuk mendirikan lebih banyak pusat rehabilitasi untuk anak di bawah umur yang terkait dengan para ekstremis.