Universitas Brawijaya Malang jadi saksi sejarah perlawanan akademisi terhadap terorisme dan ISIS. Pasalnya pada hari ini, Kamis (27/8/2015) bertempat di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, BNPT menggelar dialog pencegahan paham ISIS bersama ratusan peserta yang merupakan tamu undangan dan perwakilan dari kampus-kampus yang ada di Jawa Timur. Tidak hanya itu, dalam kegiatan ini para peserta juga mengumandangkan komitmen memerangi dan menangkal paham teroris ISIS masuk kampus.
Gelaran acara seperti ini bukan kali pertama dilakukan BNPT. Sebelum Jawa Timur, sejumlah propinsi pernah disambangi BNPT untuk menggelar kegiatan serupa. Sejumlah provinsi lain juga masih dalam tahap antrian menunggu kehadiran BNPT dan programnya di kota mereka.
Antusiasme masyarakat begitu besar terhadap program pencegahan terorisme, terutama ISIS. Hal itu terlihat dari ratusan hingga ribuan peserta yang selalu memadati lokasi pelaksanaan sejumlah kegiatan tersebut. Seperti halnya di kota Malang pada hari ini, sejak H-2 panitia acara tak henti-hentinya menerima konfirmasi dari sejumlah calon peserta yang mewartakan keinginannya untuk ikut serta.
Gerakan terorisme, termasuk ISIS, memang makin menjadi momok menakutkan bagi masyarakat Indonesia. karenanya mereka bersepakat menolak ideologi itu masuk dan meracuni generasi muda. Aktifitas teror yang memakan ribuan korban jiwa tersebut mengganggu sistem keamanan sosial masyarakat. Di negeri-negeri dimana ISIS atau terorisme berada, masyarakat selalu dihantui oleh ketakutan luar biasa akibat kekacauan yang diciptakan oleh kelompok teroris.
Kelompok teroris, terutama ISIS, memang semakin membabi buta dalam menyebarkan propaganda ajaran kekerasannya. Mereka kini sepakat membidik generasi muda sebagai para ‘calon pengantin’ untuk aksi-aksi terorisme. Sikap ingin mencari jati diri, penasaran, atau sekedar ikut-ikutan yang menjangkit generasi muda merupakan peluang kelompok ini untuk melakukan regenerasi dan kaderisasi terorisme. Propaganda-propaganda itu mereka sebar lewat sejumlah media, termasuk media cetak dan elektronik, dan media internet.
Oleh karena itu, BNPT merasa perlu untuk mencegah pengaruh paham dan ideologi terorisme tersebut di kalangan generasi muda. Dalam hal ini, masyarakat kampus sebagai masyarakat terdidik perlu dilibatkan secara maksimal dalam pencegahan paham terorisme.
Bersama cegah terorisme!