Dakar – Sebanyak 20 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara selama pesta pernikahan di daerah gurun terpencil di Mali tengah pada Selasa (5/1/2021).
Belum diketahui siapa yang melancarkan serangan tersebut, tetapi sumber militer Prancis mengatakan bahwa pasukan Prancis yang beroperasi di Mali telah melancarkan serangan udara di daerah tersebut pada Minggu. Sumber itu mengklaim menewaskan “puluhan militan” dari kelompok-kelompok ekstremis di daerah itu.
Dikutip dari Reuters, petugas kesehatan mengatakan serangan udara itu menargetkan pria dengan sepeda motor di Desa Bounty dan Kikara yang diyakini sebagai kelompok teroris.
Tetapi, sumber itu mengatakan bahwa warga sipil yang berkumpul untuk upacara pernikahan terjebak dalam serangan tersebut. Dia menambahkan bahwa beberapa korban yang terluka harus diamputasi di pusat kesehatan terdekat.
Identitas target dikonfirmasi oleh pesawat tak berawak sebelum serangan dan di darat setelahnya, kata sumber militer Prancis.
Prancis memiliki lebih dari 5.100 personel militer yang berbasis di wilayah tersebut untuk membantu melawan kelompok teroris. Tetapi intervensi yang telah berlangsung selama tujuh tahun itu harus dibayar mahal di saat pasukan Prancis kewalahan menghadapi militan di daerah padang pasir terbuka.