Kabul – Pejabat pemerintah Afghanistan mengatakan serangan udara yang digelar di timur negara itu menewaskan 45 orang, termasuk warga sipil dan anggota Taliban. Gubernur distrik Adraskan Ali Ahmad Faqir Ya mengatakan setidaknya delapan orang warga sipil tewas dalam serangan tersebut.
“Empat puluh lima sebegitu jauh tewas dalam serangan udara oleh pasukan keamanan di wilayah Kham Ziarat. Taliban ada di antara orang yang tewas,” ujar Ali Ahmad Faqir, seperti dilansir dari Aljazeera, Kamis (23/7).
Belum jelas berapa banyak dari 37 korban yang tersisa itu adalah warga sipil dan berapa banyak yang merupakan anggota Taliban.
Menteri Pertahanan Afghanistan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki dugaan adanya korban di kalangan warga sipil dalam serangan yang dilancarkan pasukan Afghanistan di kawasan itu.
“Hasil investigasi akan disiarkan ke publik dan media. Pertahanan Nasional dan Pasukan Keamanan bertanggung jawab melindungi nyawa dan harta milik masyarakat, dalam hal ini, mereka menggunakan kesempatan dan fasilitas dan akan melakukan segalanya sebisa mungkin,” pernyataan itu mengatakan.
Habib Amini, pejabat lokal di distrik Guzana, membenarkan kejadian itu dan bahwa 45 orang terbunuh dan beberapa lagi luka-luka. Juru bicara pasukan Amerika Serikat di Afghanistan mengatakan mereka tak terlibat dalam serangan udara Rabu itu.
AS sedang menarik pasukannya dalam kesepakatan dengan Taliban yang dicapai pada Februari, yang dimaksudkan memberi jalan bagi pembicaraan damai antara pemberontak dan pemerintah Afghanistan. Namun silang pendapat mengenai pembebasan tahanan yang dituntut Taliban dan meningkatnya kekerasan di seluruh negeri itu menghambat kemajuan, dan pembicaraan masih haris dimulai.
Qari Muhammad Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban, mengatakan dalam pernyataan bahwa dua serangan udara di Herat membunuh delapan warga sipil dan melukai 12 orang.