Tripoli – Seorang militan kelompok separatis Islamic State (ISIS) yang pernah menjadi pemimpin lokal ISIS di wilayah Sirte, Libya, dilaporkan tewas akibat serangan udara militer Amerika Serikat, Selasa (28/8) lalu.
Serangan udara yang dilakukan di Bani Walid, sekitar 170 kilometer dari tenggara Ibu Kota Tripoli itu dilancarkan setelah berkoordinasi dengan pemerintah Libya dan didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Seorang sumber dari pasukan keamanan Bani Walid sebagaimana diwartakan AFP, Rabu (29/8) mengatakan, satu pesawat tak dikenal mengincar sebuah truk pick up yang tengah melaju empat kilometer dari kota tersebut.
Serangan itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.00 waktu setempat dan langsung menewaskan sang sopir, Walid Hariba, yang disebut sumber itu merupakan mantan pemimpin ISIS di Sirte.
ISIS menyerbu Sirte, 450 kilometer dari timur Tripoli, pada Juni 2015. Walid Hariba kemudian dilaporkan melarikan diri dari kota itu ketika ISIS dipukul mundur dari Sirte pada Desember di tahun yang sama.
Meski Libya dan sekutu berhasil mengusir ISIS dari Sirte, kelompok teroris pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi itu masih tetap aktif meluncurkan propaganda di Libya.
Militer AS juga tercatat cukup aktif melancarkan serangan di negara Afrika Utara itu. Pada 6 Juni lalu, AS melaporkan operasinya di Libya telah menewaskan empat anggota afiliasi ISIS di dekat Bani Walid.
Beberapa hari kemudian, pada 14 Juni, Komando Militer AS di Afrika (AFRICOM) mengatakan satu teroris tewas dalam serangan lainnya di sebuah wilayah yang berjarak 80 kilometer dari tenggara Bani Walid. Operasi itu juga menargetkan kelompok Al-Qaidah in the Islamic Maghreb (AQIM).
Sementara pada Maret lalu, militer AS juga dilaporkan membunuh Musa Abu Dawud, seorang petinggi AQIM, dalam sebuah serangan udara di Libya Selatan.