Niamey – Kelompok teroris menyerang desa Tchoma Bangou di Niger, pada Minggu (11/7). Insiden itu menewaskan Sebanyak lima warga sipil, empat prajurit, dan 40 teroris. Ini adalah serangan paling mematikan yang pernah terjadi di Niger, yang dilanda konflik dalam beberapa tahun.
Kemenhan Niger belum dapat mengidentifikasi kelompok apa yang berada di balik serangan tersebut.
“Reaksi cepat Pasukan Keamanan dan Pertahanan (FDS) telah berhasil menghalau serangan dan menewaskan banyak musuh,” ujar keterangan resmi Kemenhan Niger, dikutip dari laman France 24, Minggu (11/7).
Usai terjadinya baku tembak, pasukan Niger menyita sejumlah sepeda motor beserta persenjataan dan amunisi kelompok penyerang.
Tchoma Bangou berlokasi di Tillaberi yang berbatasan dengan Mali dan Burkina Faso. Area tersebut dikenal juga dengan “wilayah tiga perbatasan,” yang selama ini sering menjadi target serangan teroris.
Tillaberi berada di bawah status darurat keamanan sejak 2017. Otoritas setempat melarang aktivitas bersepeda motor, baik siang maupun malam, selama satu tahun penuh. Tak hanya itu, sejumlah pasar di Tillaberi yang diduga dijadikan tempat persembunyian dan pelatihan teroris telah ditutup.
Salah satu negara termiskin di dunia, Niger telah memerangi pemberontakan dan ekstremisme selama bertahun-tahun. Salah satu yang sering diperangi militer Niger adalah kelompok Boko Haram.
Januari lalu, 70 warga Niger tewas diserang kelompok bersenjata di Tchoma Bango. Serangan lainnya di desa Zaroumadareye menewaskan 30 orang.
Sementara bulan kemarin, sebanyak 19 orang tewas dalam serangan kelompok bersenjata di beberapa desa di wilayah Tillaberi.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terdapat lebih dari 300 ribu warga Niger yang telantar di dalam negeri. Banyak dari mereka melarikan diri dari ancaman serangan teroris yang terus meningkat sejak 2015.