Mutaibija – Empat tentara Irak tewas dan dua lainnya luka parah saat konflik bersenjata dengan kelompok separatis Islamic State (ISIS) di pos pemeriksaan gabungan wilayah Mutaibija, perbatasan antara Diyala dan Salahuddin, Rabu (8/8) lalu. Meski begitu, situasi di lokasi tetap berada di bawah kendali pasukan keamanan Irak.
“Teroris ISIS melancarkan serangan sporadis ke pos pemeriksaan di Mutaibija yang menewaskan empat personel keamanan dan melukai dua personal. Tapi bisa dipukul mundur dan situasi tetap terkendali,” kata salah satu sumber keamanan yang tak ingin disebutkan namanya kepada Iraqinews, Kamis (9/8).
Meski secara de facto telah terusir dari Irak, kelompok separatis ISIS dilaporkan masih sering melancarkan serangan sporadis dengan target pasukan keamanan dan warga sipil. Laporan keamanan juga menunjukkan bahwa ISIS masih menjadi ancaman serius terhadap stabilitas keamanan di Irak. Kelompok ini juga dilaporkan masih punya banyak sel aktif di Irak dan bisa digerakkan kapan saja.
Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) melaporkan, selama Juli 2018 tercatat 79 warga sipil Irak tewas dan 99 lainnya terluka dalam aksi terorisme, kekerasan dan konflik bersenjata.
Baghdad menjadi wilayah paling parah terkena dampak, dengan 63 korban sipil (30 tewas, 33 luka-luka), diikuti Kirkuk (8 tewas, 34 luka-luka) dan Mosul (13 tewas dan 5 luka-luka).