Serangan Roket Hantam Pangkalan Irak yang Tampung Pasukan AS, Dua Orang Terluka

Baghdad – Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) mengatakan sedikitnya 14 roket menghantam sebuah pangkalan udara Irak yang dihuni pasukan AS dan internasional, pada Rabu (7/7) dan melukai dua orang.

Dikutip dari AFP, Kolonel Angkatan Darat AS Wayne Marotto, juru bicara koalisi mengatakan dua orang terluka ringan dalam serangan roket di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat.

Marotto awalnya menyebut jumlah yang cedera adalah tiga orang. Dia mencuit jika roket-roket itu mendarat di pangkalan dan daerah sekitarnya.

Sementara itu pasukan pimpinan Kurdi di Suriah menyatakan telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak di daerah di mana pasukan AS juga beroperasi.

Tidak ada pihak yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini menjadi bagian dari sebuah gelombang baru yang menyasarkan pasukan AS atau daerah di mana mereka beroperasi di Irak dan Suriah. Di kedua negara ini milisi yang didukung Iran merajalela.

Kelompok milisi Irak yang bersekutu dengan Iran bersumpah untuk melancarkan pembalasan setelah serangan AS bulan lalu di perbatasan Irak-Suriah yang menewaskan empat anggota mereka.

Di Suriah, Pasukan Demokratik Suriah dukungan AS menyatakan tidak ada kerusakan yang dialami akibat serangan pesawat tak berawak terhadap ladang minyak Al Omar di Suriah timur, sebuah daerah yang berbatasan dengan Irak di mana pasukan AS menghadapi tembakan roket tetapi tidak ada yang cedera pada 28 Juni 2021.

Tidak ada komentar langsung dari militer AS mengenai serangan di Suriah tersebut.

Pekan lalu, AS kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan mereka menarget milisi-milisi dukungan Iran di Suriah dan Irak dengan beberapa serangan udara untuk mencegah milisi Iran dan Teheran melakukan serangan lebih lanjut terhadap personel atau fasilitas AS.

Iran telah membantah tuduhan AS bahwa pihaknya mendukung serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah, sementara mengutuk serangan udara AS terhadap militan yang didukung Iran di Suriah.