Baghdad – Serangan roket menghantam area di bandara internasional Baghdad, Irak, pada Selasa (16/6). Serangan ini diklaim menargetkan keberadaan pasukan Amerika Serikat (AS) yang juga menjaga lokasi tersebut.
Dikutip dari AFP, serangan roket terbaru diduga berasal dari barat daya pinggiran kota Baghdad. Militer Irak mengatakan tiga roket yang ditembakkan bertipe Katyusha. Militer juga mengklaim menemukan lebih banyak roket yang siap diluncurkan menggunakan peluncur terbuat dari kayu.
Belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas serangan yang tidak menimbulkan korban jiwa tersebut. Dalam sepakan terakhir, setidaknya ada empat serangan roket yang menyasar sejumlah fasilitas militer Irak.
Pada 13 Juni lalu, insiden serupa terjadi di pangkalan militer di utara Irak dimana pasukan koalisi Amerika Serikat berada. Sebelumnya, pada 10 Juni serangan roket menghantam Kedutaan Amerika Serikat untuk Irak yang berada di area hijau keamanan tingkat tinggi.
Meski pemerintah Irak belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangkaian serangan roket tersebut, Washington mengklaim tentara pro-Iran, Kataeb Hezbollah, di Irak sebagai dalang di balik serangan teror di ibu kota Irak.
Meningkatnya ancaman serangan misil di Baghdad menyusul pembicaraan strategis tingkat lanjut antara Irak dan Amerika Serikat mengenai kerja sama keamanan serta penempatan militer AS di kamp-kamp militer Irak.