Damaskus – Sebanyak sembilan tentara Suriah tewas dalam serangan mendadak ke bus mereka di jalan tol utama gurun Suriah tengah. Warga mengatakan ini serangan kedua dalam pekan ini yang diduga dilakukan anggota ISIS.
Sebelumnya media pemerintah Suriah mengatakan enam orang tewas dalam serangan di dekat Wadi al Azeeb, bagian barat gurun Suriah yang dikenal sebagai Badia, sebelah timur kota Hama. Namun pemerintah tidak mengidentifikasi korban sebagai tentara.
Pada Senin (4/1) dua oran pasukan keamanan Suriah mengatakan pesawat jet Rusia yang terbang dari pangkalan militer di sekitar situ terbang ke menggelar serangan mendadak yang melukai 20 orang tentara, beberapa di antaranya terluka serius. Dua sumber tersebut berkomunikasi dengan rekan mereka yang berada di lapangan.
Rabu (30/12) pekan lalu media pemerintah Suriah mengatakan 28 orang tewas dalam serangan ‘teroris’ serupa saat bus yang sedang berjalan di jalan tol Provinsi Deir al-Zor di dekat perbatasan Irak, diserang. Tidak lama kemudian pasukan pro-Suriah mempublikasikan gambar kendaraan terbakar di media sosial. Warga dan pembelot mengatakan bus yang diserang itu membawa pasukan kembali ke barak setelah mereka pergi ke suatu tempat.
Dikutip dari Reuters, salah seorang militer mengungkapkan jumlah korban tewas sebenarnya mencapai 30. Sumber itu mengatakan mereka adalah rekrutan dari pasukan elite Brigade Keempat Suriah. Unit yang menjaga keamanan di provinsi-provinsi kaya minyak usai ISIS diusir pada akhir 2017 lalu.
Satu hari sesudahnya, kantor berita ISIS Amaq mengeklaim kelompok teroris itu yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Amaq mengatakan telah membunuh 40 tentara Suriah dan melukai enam orang lainnya.
Sumber intelijen negara Barat mengatakan ada kenaikan jumlah serangan mendadak dan tabrak lari beberapa bulan terakhir. Serangan-serangan tersebut dilakukan oleh sisa anggota ISIS yang masih berlindung di gua-gua di Badia.
Intelijen Barat juga mengatakan dalam beberapa bulan terakhir suku-suku Arab Sunni marah dengan eksekusi yang dilakukan milisi-milisi Syiah Iran di sekitar tempat tinggal puluhan suku nomaden Arab. Milisi-milisi itu dicurigai berafiliasi dengan ISIS.