Polisi Prancis tengah memeriksa Ayoub El-Kahzzani, pria Maroko berusia 25 tahun yang dituduh melakukan percobaan serangan di sebuah kereta berkecepatan tinggi Thalys jurusan Amsterdam-Paris.
Tersangka, yang berhasil dibekap dan diikat oleh penumpang kereta, disebut memiliki hubungan dengan “gerakan Islam radikal”.
Ayoub El-Kahzzani dilaporkan tinggal di Perancis, Spanyol, dan Belgia dan telah melakukan perjalanan ke Suriah. Dia diketahui naik kereta dari Brussels, Belgia.
Jaksa penuntut Belgia telah menjeratnya dengan Undang-undang anti-terorisme.
Menteri dalam negeri Prancis Bernard Cazeneuve, mengatakan, tersangka membawa sebuah senapan Kalashnikov, pistol otomatis dengan amunisi, serta sebilah pisau.
Dua tentara AS, Spencer Stone dan Alek Skarlatos, dipuji sebagai pahlawan setelah berhasil membekap tersangka, merebut senjata serta menahannya.
Disanjung
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, menyanjung dua warga AS yang mampu mencegah korban bertambah banyak.
“Mereka pemberani dan menunjukkan nyali yang hebat dalam situasi sulit,” ujar Cazeneuve.
Seorang teman mereka dan sesama warga AS, Anthony Sadler serta seorang warga Inggris yang tinggal di Prancis, Chris Norman, juga membantu membekap tersangka.
Bagaimanapun, setelah percobaan serangan ini, langkah-langkah pengamanan makin ditingkatkan di setiap stasiun serta kereta penumpang yang menghubungkan kota-kota besar di Eropa.
Saat kejadian berlangsung, kereta itu membawa 554 penumpang dari Kota Amsterdam di Belanda menuju ibu kota Prancis, Paris.
Sumber : http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/08/150823_dunia_interogasi_teror_kereta