Baghdad – Kelompok militan Islamic State (ISIS) memang sudah tamat setelah kekhalifahan mereka di Suriah dan Irak runtuh akhir 2018 lalu. Namun sisa-sisa kombatan mereka masih banyak ‘tiarap’ dan bersembunyi sambil sekali-sekali melancarkan serangan sporadis.
Buktinya, dua serangan ISIS di Irak, Selasa 28 Juli lalu, telah menewaskan dua perwira. Salah satu dari korban adalah seorang jenderal yang bertugas di wilayah barat Irak, Brigadir Jenderal Ahmed al-Lami.
Brigjen Ahmed al-Lami adalah komandan Brigade 29 dari Divisi Infrantri 7 Irak. Ia tewas saat mengejar sekelompok militan ISIS di Heet, area yang berlokasi sekitar 160 kilometer dari Baghdad.
“Al-Lami memimpin pasukan dalam mengejar teroris ISIL, yang melarikan diri usai menyerang sebuah pos militer di Heet,” ujar pernyataan Komando Operasi Gabungan Irak (JOC), dikutip dari laman Mehr News Agency, Rabu (29/2020). ISIL merupakan akronim lain dari ISIS.
Dalam insiden terpisah, ISIS menembak seorang penjaga perbatasan di dekat perlintasan Arar yang berbatasan dengan Arab Saudi. Serangan ISIS itu juga melukai empat penjaga lainnya. Usai beraksi, para pelaku melarikan diri ke arah gurun.
Situasi keamanan di Irak mulai membaik usai pasukan nasional negara tersebut mengalahkan ISIS di akhir 2018. Namun, sisa-sisa militan ISIS masih beraksi di sejumlah wilayah urban dan gurun. Sisa-sisa militan ISIS sering melancarkan serangan gerilya terhadap pasukan keamanan dan juga warga sipil Irak.