Jakarta – Teror bom bunuh diri kembali terjadi di Pakistan. Sebanyak tiga buah bom bunuh diri dilaporkan meledak secara berurutan. Pelakunya mengincar kepolisian dan pasukan paramiliter di Pakistan barat daya, Selasa (24/4/2018).
Serangan tersebut menghantam kota Quetta di Provinsi barat daya Balochistan, tempat polisi dan pasukan paramiliter memerangi militan ekstrimis dan kelompok separatis selama lebih dari satu dekade
Kepala kepolisian daerah, Moazzam Jah Ansari, mengatakan seorang pelaku meledakkan diri dekat truk polisi yang sedang mengarah ke bandara. Akibat serangan itu, sebanyak enam orang polisi dinyatakan tewas dan 15 pasukan keamanan lainnya luka-luka.
“Serangan ini adalah serangan bunuh diri, dan kami mendapat konfirmasi bahwa enam petugas polisi kami tewas,” kata Ansari kepada Reuters, dilansir dari CNNIndonesia.
Kata seorang petinggi paramiliter yang enggan disebutkan namanya, setengah jam sebelumnya, dua pelaku bom bunuh diri mencoba menyerang titik pengecekan di pinggiran kota tersebut, tapi pasukan setempat mencegahnya.
Dia mengatakan pasukan itu sempat melepas tembakan kepada para pelaku, yang kemudian meledakkan diri dan melukai delapan orang. Kedua pelaku tewas, kata petinggi yang enggan disebutkan namanya itu.
Pihak militer akan menerbitkan pernyataan resmi dalam waktu dekat. Sementara, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Quetta adalah ibu kota provinsi Baluchistan yang kerap dirundung kekerasan. Kelompok bersenjata seperti Taliban, Al Qaeda dan ISIS masih beroperasi di provinsi yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan itu. Daerah tersebut juga dihadapkan pada pemberontakan etnis Baloch.
ISIS membentuk cabang di Pakistan dan Afghanistan, utamanya dengan merekrut pecahan-pecahan faksi kelompok bersenjata lain. Para pengikutnya telah mengklaim sejumlah serangan paling mematikan di Pakistan belakangan ini.