Quetta – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di barat daya Pakistan. Serangan itu menewaskan sembilan polisi.
“ISIS mengklaim serangan bunuh diri di Sibi, Balochistan,” cuit Rita Katz, direktur SITE Intel Group yang melacak kelompok teroris, demikian dikutip AFP.
Sebelumnya, seorang pengebom bunuh diri menabrakkan sepeda motornya ke truk polisi di Sibbi, sebuah kota sekitar 160 km (100 mil) timur Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan pada Senin (6/3/2023).
Pejabat rumah sakit mengatakan sedikitnya tujuh polisi terluka dalam serangan itu. Itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan yang menargetkan personel polisi di Pakistan.
Balochistan, yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, telah lama menjadi sasaran kelompok separatis etnis. Gerilyawan etnis Baloch telah melawan pemerintah selama beberapa dekade. Mereka menuduhnya mengeksploitasi sumber daya gas dan mineral Balochistan yang kaya.
Pakistan mengalami peningkatan serangan terhadap polisinya setelah gagalnya pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban Pakistan pada November. Bulan lalu, lima orang tewas setelah regu bunuh diri Taliban menyerang kompleks polisi di Karachi.
Pada bulan Januari, sebuah bom di masjid polisi di Peshawar menewaskan lebih dari 80 petugas. “Terlepas dari pandangan ideologis, etnis, dan politik yang berbeda, (kelompok militan) semuanya terikat oleh satu tujuan: menyerang pasukan keamanan dan menanamkan rasa takut dan ketidakpastian di Pakistan,” Imtiaz Gul, analis Pusat Penelitian dan Studi Keamanan di Islamabad.