Addis Ababa – Lagi aksi terorisme menyasar negara di Afrika. Kali ini, gerombolan orang-orang bersenjatan menyerang daerah di Ethiopia Barat. Serangan itu menewaskan 32 orang dan kurang lebih 750 orang mengungsi.
Dilansir Reuters, Selasa (3/11/2020), Pejabat administrator Elias Umeta mengatakan pembunuhan brutal itu dilakukan pada Minggu oleh satu kelompok bersenjata bernama OLF Shane di Zona Wollega Barat di wilayah Oromiya. 32 orang tewas dan hampir 750 orang lainnya mengungsi.
“Kami menguburkan hari ini 32 dari mereka. Sekitar 700 hingga 750 orang juga mengungsi dari daerah tersebut,” kata Elias Umeta.
OLF Shane memisahkan diri dari Front Pembebasan Oromo (OLF), sebuah partai oposisi yang menghabiskan bertahun-tahun di pengasingan namun diizinkan kembali ke Ethiopia setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed menjabat pada 2018. Kemudian sejak saat itu kekerasan sporadis terjadi Ethiopia.
OLF Shane mengatakan sedang memperjuangkan hak Oromos, sebuah kelompok etnis terbesar di Ethiopia. Namun, Elias mengatakan belum mengetahui motif pembunuhan itu.
“Mereka dieksekusi setelah diberitahu oleh kelompok bersenjata bahwa mereka ingin bertemu dengan mereka,” katanya.
Penyerangan itu juga mendapat kecaman dari Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia. Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia mengatakan serangan itu menargetkan orang-orang dari kelompok etnis Amharik. Pembunuhan dari kelompok bersenjata itu melanggar Hak Asasi Manusia. Bahkan ia, menambahkan jumlah korban tewas bisa lebih tinggi.
“Mereka diseret dari rumah mereka dan dibawa ke sekolah, di mana mereka dibunuh,” kata Kepala Komisaris Komisi, Daniel Bekele.
“Pembunuhan warga sipil yang mengerikan ini tidak beralasan dan melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan,” lanjutnya.
Pembunuhan tersebut menambah insiden kekerasan baru-baru ini yang terjadi di berbagai bagian Ethiopia. Bentrokan pekan lalu antara dua negara bagian Ethiopia – Somalia dan Afar, yang telah lama mempermasalahkan perbatasan mereka. Setidaknya menewaskan 27 orang dalam insiden itu.
Pada pertengahan Oktober, sedikitnya 12 orang tewas di zona Metakal wilayah Benishangul-Gumuz. Insiden Iitu menyusul adanya dua serangan di zona yang sama pada September dan ketika itu 45 orang tewas.