Kairo – Otoritas Mesir menghukum gantung 15 teroris anggota ISIS karena menyerang dan menewaskan pasukan keamanan di Semenanjung Sinai. Ini merupakan eksekusi dengan jumlah terbanyak yang dilakukan dalam sehari, sejak Abdel Fattah al-Sisi menjabat sebagai Presiden Mesir.
Seperti dikutip dari ‘channel News Asia’, Rabu (27/12/2017), vonis hukum gantung dijatuhkan oleh pengadilan militer dan eksekusi dikerahkan secara persamaan oleh pejabat kementerian dalam negeri di penjara Borj al-Arab dan Wadi al-Natroun. Mereka dieksekusi karena terbukti bergabung dengan kelompok teroris ISIS.
Pengacara para terdakwa, Khaled Al-Masry mengatakan, ke-15 pria itu sudah dieksekusi pada Selasa (26/12/2017). “Mereka dituduh terlibat aksi terorisme dalam serangan di Aris, Sinai Utara, pada 15 Agustus 2017. Mereka mengambil peran dalam melaksanakan, merencanakan dan, dan membunuh sejumlah personel tentara dan polisi di Sinai,” jelasnya.
Kelompok teroris ISIS memang memiliki cabang di Sinai. Anggotanya telah melakukan serangan terhadap pasukan keamanan dalam pemberontakan selama bertahun-tahun. Tahun lalu, kelompok teroris itu memperluas target mereka dan menyasar orang-orang Kristen dan warga sipil lainnya.
Dalam serangan di sebuah masjid bulan lalu, lebih dari 300 orang tewas. Ini disebut-sebut sebagai serangan paling buruk dan mematikan dalam sejarah Mesir. Namun ISIS enggan mengklaim bertangung jawab atas serangan itu. Tahun 2015 lalu, enam orang teroris dieksekusi mati karena membunuh dua tentara saat melakukan serangan di provinsi Qalyubia, bagian utara Kairo.