Islamabad – Bom bunuh diri meledak pada pertemuan Partai Jamiat Ulema-e-Islam-F (JUI-F) di Pakistan, Minggu (30/7/2023). Bom meledak saat 400 orang anggota partai sedang menunggu pidato tiba-tiba seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi berisi peledak dan bola-bola kecil di dekat panggung. Sedikitnya 54 orang tewas, termasuk 23 orang yang berusia 18 tahun ke bawah.
Seperti dilansir AFP, Selasa (1/8/2023), ledakan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Pakistan akan menghadapi periode pemilu berdarah setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik yang dipicu oleh penggulingan Imran Khan sebagai Perdana Menteri (PM) pada April tahun lalu.
Dalam pernyataan pada Senin (31/7/2023) waktu setempat, ISIS merilis pernyataan yang isinya mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom di wilayah Khar itu.
“Seorang penyerang bom bunuh diri dari Islamic State meledakkan jaket peledaknya di tengah kerumunan,” demikian pernyataan kantor berita ISIS, Amaq.
Ledakan itu mengguncang distrik Bajaur di kota Khar, yang berjarak hanya 45 kilometer dari perbatasan Afghanistan, di mana militansi semakin meningkat sejak Taliban menguasai Kabul tahun 2021 lalu.
Parlemen Pakistan kemungkinan akan dibubarkan setelah para anggotanya menyelesaikan masa jabatan dalam dua pekan ke depan, dengan pemilu secara nasional akan digelar pada pertengahan November atau lebih awal dari itu.
Sementara itu, cabang lokal dari ISIS di Pakistan sebelumnya pernah menargetkan aksi unjuk rasa yang digelar JUI-F dan menjadikan para pemimpin JUI-F sebagai target serangannya. (