Sepanjang April 2023, AS Klaim Tewaskan Belasan Militan ISIS di Suriah & Irak

Washington – Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM AS) mengungkapkan pada hari Sabtu (6/5), hasil operasinya melawan kelompok militan Islamic state (ISIS) di Suriah dan Irak selama bulan April, telah membunuh 13 anggota ISIS dan menahan 28 lainnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis CENTCOM mengatakan, seperti dikutip dari North Press Agency (6/5), “Selama bulan April 2023, CENTCOM bersama dengan koalisi internasional 80 negara dan mitra lainnya, melakukan total 35 operasi melawan ISIS, mengakibatkan 13 anggota ISIS tewas dan 28 ditahan.

Ia menambahkan bahwa operasi tersebut menunjukkan “komitmen abadi mereka untuk kekalahan abadi ISIS dan kebutuhan berkelanjutan akan upaya militer yang ditargetkan untuk mencegah anggota ISIS melakukan serangan dan mendapatkan kembali pijakan.”

“Kami tetap fokus membangun kemampuan pasukan mitra lokal untuk mencegah kebangkitan ISIS,” bunyi pernyataan itu.

CENTCOM menyebutkan dalam pernyataannya bahwa pasukannya melakukan 25 operasi di Irak yang mengakibatkan terbunuhnya sembilan anggota ISIS dan penahanan tujuh lainnya.

Di Suriah, lanjut pernyataan itu, CENTCOM bersama pasukan koalisi melakukan 10 operasi. Akibatnya, empat anggota ISIS tewas dan 21 lainnya ditahan.

CENTCOM mengindikasikan bahwa pasukannya terus menasihati, membantu, dan memungkinkan Pasukan Keamanan Irak, termasuk Peshmerga Kurdi, yang memimpin perang bersama melawan ISIS di Irak.

Selama di Suriah, CENTCOM meyakinkan bahwa mereka “sangat bergantung pada mitra lokal kami, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), dalam perang melawan ISIS.”

ISIS kehilangan benteng terakhirnya di Suriah pada Maret 2019 setelah habis dibombardir berbulan-bulan oleh koalisi internasional.

SDF sebagai pasukan darat, dengan dukungan udara Koalisi internasional 80 negara, mengalahkan ISIS setelah pertempuran sengit di kota Baghouz di pedesaan timur Deir ez-Zor, Suriah timur, yang menyebabkan khilafah yang didirikan ISIS akhirnya hancur.

Setelah Baghouz, ribuan militan ISIS dipindahkan ke penjara, sementara keluarga mereka dipindahkan ke kamp Hawl dan Roj di wilayah yang dikuasai oleh Administrasi Otonomi Suriah Utara dan Timur (AANES).