Senandung Seniman dan Budayawan Kalbar Cekal Radikal Terorisme

Baru saja Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalimantan Barat (FKPT Kalbar) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan dialog Jurnalisme Damai untuk 250 Pelajar, Mahasiswa dan Insan Pers Se Kalbar untuk pencegahan radikal terorisme yang diselenggarakan di Rumah Melayu, Pepatah “Adil Ka”Talino Bacuramin Ka”Suraga Ba Sengat Ka”Jubata “sebagai untaian kalimat yang mengiringi acara dialog sejak pembukaan hingga selesainya acara, Dengan teriakan “Arus” peserta berteriak menjawab salamnya,

850635188_8781
Bahasa merupakan ekspresi kata, kata adalah ekspresi Jiwa dan Jiwa ekspresi keluhuran sebuah nilai yang bersemai didiri manusia, Acara menyulut antusiasme peserta membawa atmosfer Damai seantero Kalbar, semangat, ceria dan tumbuh jiwa patriotisme untuk menjaga Tanah titik nol lintang Derajat khatulistiwa dari segala ancaman gerakan radikal terorisme dan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI). Bagi para pelajar, Pemuda dan mahasiswa menjaga NKRI dan Tanah Kelahiran adalah sebuah tugas suci dan bagian dari Iman.

Dalam suasana yang penuh dengan Heroisme, Dua Seniman dan Budayawan Kalbar memberikan goresan perjuangan upaya cegah radikal terorisme, Puisi penuh satir, penghayatan kata-kata dan kalimat yang di tampilkan melalui tema Indonesia bukan Teroris semakin menambah semangat peserta kegiatan, Bait bait puisi menegaskan bahwa radikal terorisme adalah Anti Kemanusiaan, Anti terhadap nilai-nilai Kasih sayang dan Cinta, tidak layak dan pantas di Tanah Ibu Pertiwi.

Bagi Kedua seniman dan Budayawan Kalbar bahwasanya pelaku Terorisme adalah mereka yang telah kehilangan kejernihan jiwa, hati nurani dan pikiran, dan Karenanya terorisme di hentikan dengan membangun kekuatan Kearifan Budaya Lokal, budaya luhur Bangsa Indonesia, Budaya yang menjungjung setinggi-tingginya arti Kemanusiaan, Menghargai Perbedaan sebagai sebuah Rahmat Allah S.WT, Yaa Hanya dengan Peluru Cinta dan Senapan Kasih Sayang  terorisme akan musnah ditanah Ibu Pertiwi ini.