Bogor – Hari kedua Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai Dunia Maya 2016
para 60 peserta dari empat kota besar di Indonesia, Medan, Makassar,
Jakarta, dan Yogyakarta langsung disuguhi materi fisik di kawasan
Bukit Pancawati, Caringin, Bogor, Rabu (23/11/2016). Selama sehari
penuh mereka dibawah mentor tim dari Grup III Kopassus diajak memacu
adrenalin dan mengadu ketrampilan, serta fisik dengan berbagai
game-game menarik.
Sebelum mengawali kegiatan, seluruh peserta lebih dulu diperiksa
kondisi kesehatan oleh tim kesehatan dari Poliklinik BNPT. Dari
seluruh peserta itu, hanya satu orang yang harus jadi penonton karena
sedang berbadan dua.
“Semangat…semangat…siapa kita? teriak salah satu mentor saat mengawali kegiatan.
Di game pertama, peserta langsung diajak berbasah-basah ria dengan
permainan ‘Air Keramat’. Di game ini, peserta dibagi beberapa kelompok
dan masing-masing kelompok diadu dengan membawa plastik berisi air.
Pemenangnya adalah kelompok yang menyisakan air paling banyak dari
yang dibawa dari garis start sampai finish.
Meski dimentori anggota Kopassus, para peserta sangat bersemangat
mengikuti kegiatan ini. Tidak ada ketegangan sama sekali, yang
semangat kompetisi dan saling mengalahkan diantara mereka.
Selanjutnya pada game kedua, kembali para duta damai diadu ketrampilan
dalam permainan ‘Bola Liar”. Di sini setiap kelompok saling adu
punggung dengan ditaruh sebuah bola diantara mereka. Sama dengan game
pertama, mereka harus melalui jalur start sampai finish sambil terus
membawa bola dan tanpa boleh jatuh.
“Kalau jatuh berarti gagal,” kata Mayor Inf Eko Mujiono, koordinator kegiatan.
Setelah istirahat makan siang, awalnya para duta damai akan diajak
bermain flying foxes. Namun karena ada kendala, permainan batal
dilaksanakan. Sebagai gantinya, game ketiga menjadi ‘Peluit Sakti’. Di
sini, para peserta wajib mendengar peluit lebih dulu sebelum
menjalankan petunjuk.
Dan yang terakhir, duta damai diajak berkompetisi pada game ‘Panca
Lomba”. Kali ini lima permainan dilombakan dalam satu paket. Tim
terbaik adalah pemenang terbanyak dari rangkaian permainan itu.
“Seluruh game itu maknanya. Seperti ‘Air Keramat’, mereka dilatih
untuk memperkuat persatuan dan kerjasama agar airnya tidak tumpah.
Begitu juga ‘Panca Lomba’, mereka dilatih berkompetisi secara sehat
dan sportif,” jelas Mayor Eko.
Secara umum, lanjut Mayor Eko, kegiatan outbond ini berjalan lancar.
Ia juga gembira seluruh peserta sangat antusias melahap seluruh game
yang diberikan tim pelatih.