Moskow – Kementrian Pertahanan Rusia menyebut AS dan sekutunya tidak serius perangi ISIS. Pernyataan ini dikeluarkan seiring dengan tuduhan bahwa selama di Suriah, AS dan sekutunya menyerang segala hal kecuali kilang minyaak yang dikuasai ISIS. Padahal jika kilang-kilang minyak tersebut dilumpuhkan, ISIS akan sangat menderita dan sangat mungkin akan menyerah.
Pernyataan Rusia ini merupakan balasan atas tuduhan Kepala Badan Intelijen AS (CIA), John Brennan yang sebelumnya menyatakan bahwa Rusia menggunakan kebijakan “bumi hangus” di Suriah. Kebijakan ini menurutnya merupakan cara keji Rusia untuk menghancurkan apapun di negara tersebut.
“Kepala CIA Brennan sangat menyadari fakta jauh sebelum dimulainya kampanye Rusia, koalisi internasional memiliki upaya sistematik menghancurkan infrastruktur ekonomi Suriah untuk melemahkan pemerintahan yang sah sebanyak mungkin, yang mengakibatkan jutaan pengungsi,” ungkap juru bicara Kemhan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov.
“Tapi anehnya, koalisi belum menyerang satupun kilang minyak yang diduduki ISIS, yang memungkinkan para teroris untuk membuat puluhan juta dolar per bulan melalui perdagangan minyak ilegal dan merekrut tentara bayaran dari seluruh dunia,” lanjutnya seperti dilansir oleh Sputnik, Rabu (04/01/17).
Igor meyakinkan bahwa cepat atau lambat, akan ada orang yang melakun serangan ke kilang-kilang minyak ISIS. Sehingga tidak lama lagi, ISIS akan hancur. Igor menambahkan, keberadaan pasukannya di Suriah terbukti telah membantu negeri itu keluar dari penderitaan secara perlahan namun pasti.
“Berkat Angkatan udara Rusia, lebih dari 12.000 kilometer persegi tanah Suriah dan 499 pemukiman telah dibebaskan, 35.000 militan termasuk 204 komandan telah dieliminasi. Tapi hasil utama adalah tanpa AS, tanpa CIA, perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani pada 30 Desember,” tutupnya.