Christchurch – Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern akan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk kesepakatan menanggulangi terorisme via media sosial.
“Dalam penembakan di Christchurch, media sosial menjadi alat pelaku untuk menyebarkan teror dan ketakutan. Ini yang akan kami tanggulangi bersama Prancis,” kata Ardern, dikutip dari AFP, Rabu (24/4).
Saat memasuki Masjid Al Noor di Christchurch, sang pelaku yaitu Brenton Tarrant sempat menyiarkan aksinya secara langsung lewat media sosial Facebook selama 17 menit. Rekaman siaran ini lantas menyebar ke seluruh dunia.
“Kami menyerukan kepada pemimpin perusahaan teknologi untuk bergabung dengan kami dan membantu mencapai tujuan kami untuk menghilangkan ekstremisme lewat media sosial,” ujar Ardern.
Pertemuan itu akan digelar di Paris pada 15 Mei mendatang dan akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin perusahaan teknologi dan media sosial, serta menteri teknologi dan komunikasi negara anggota G7.
“Sangat penting bahwa platform teknologi seperti Facebook tidak disalahgunakan untuk alat mempromosikan terorisme dan sebaliknya harus kita jadikan sebagai solusi global melawan terorisme,” ungkap Ardern.
Sementara itu di Istana Kepresidenan Elysee, Macron mengatakan bahwa Prancis dan Selandia Baru akan membentuk langkah-langkah konkret agar kejadian di Christchurch tak terulang lagi. Dalam beberapa tahun terakhir, Paris juga sempat menjadi sasaran teror dan bom.