Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meminta Pentagon untuk mengurangi jumlah tentara AS yang ditugaskan di wilayah Somalia, dimana mereka sejauh ini telah menggelar operasi melawan kelompok militan Al Shabaab.
“Presiden telah meminta Kementerian Pertahanan dan Komando AS di Afrika untuk menarik mundur sebagian besar personil dan aset yang ada di Somalia pada awal tahun 2021,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan tertulisnya, segaimana dikutip BBC, Sabtu (5/12).
Pentagon menambahkan bahwa meski mengurangi jumlah personilnya, namun AS tidak bermaksud untuk keluar sepenuhnya dari Afrika.
“Kami akan terus berupaya meminimalisir tindak kekerasan yang dilakukan oleh organisasi ekstrim, yang dapat mengancam (keamanan nasional) negara kami, sekaligus untuk memastikan bahwa kami mempertahankan keuntungan strategis kami,” tambahnya.
Pasukan AS telah diterjunkan ke Somalia untuk menggelar operasi militer melawan sejumlah kelompok ekstrimis sejak awal tahun 2000-an, dimana serangan-serangan udara mereka juga telah menewaskan ratusan warga sipil yang ada di negara tersebut.
Pada Rabu pekan lalu, Komandan pasukan gabungan AS di Afrika Mark Milley mengatakan bahwa rencana penarikan pasukan AS dari negara tersebut belum final dan masih dikaji oleh Pentagon.
“Kami menganggap (kelompok militan) Al Shabaab yang ada di Lembah Sungai Jubba sebagai sebuah ancaman. Kami tahu bahwa mereka adalah kelompok yang terorganisir dan memiliki kemampuan untuk menjadi kelompok teroris. Kelompok ini berasal dari Al Qaeda, seperti halnya ISIS,” kata Mark Milley.
“Jika pasukan AS selama ini tidak memberikan tekanan terhadap Al Shabaab, mereka dapat mengancam melakukan serangan terhadap kepentingan AS yang ada diluar wilayah Afrika,” tukasnya.