Sekolah Damai Penangkal Penyebaran Paham Radikalisme di Lingkungan Pendidikan

Semarang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)
Komjen Pol. Eddy Hartono menilai program Sekolah Damai merupakan salah
satu penangkal bagi penyebaran paham radikal terorisme. Pasalnya,
dalam program Sekolah Damai mengajarkan nilai-nilai Pancasila,
demokrasi, hingga hak asasi manusia (HAM) yang dapat mencegah berbagai
paham radikal terorisme masuk ke diri para siswa.

“Sekolah Damai merupakan salah satu langkah mitigasi karena sejak dini
anak-anak muda kita harus dibekali nilai-nilai tersebut,” ungkap
Komjen Pol. Eddy saat ditemui usai melakukan kunjungan ke SMAN 13
Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024).

Pada era saat ini, dia mengatakan terdapat dua jalur penyebaran paham
radikal terorisme, yakni melalui jalur daring (online) dan luring
(offline).

Menurut dia, penyebaran paham radikal terorisme secara daring saat ini
cenderung lebih masif lantaran sudah banyaknya anak muda yang memiliki
alat komunikasi.

Untuk itu, BNPT selalu melakukan pengawasan di ruang siber serta
melakukan berbagai langkah mitigasi, salah satunya melalui program
Sekolah Damai.

Komjen Pol. Eddy berpendapat bahwa penyelenggaraan program Sekolah
Damai sejalan dengan misi Astacita Presiden Prabowo Subianto poin
pertama, yakni memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM.

Pemerintahan Prabowo berkomitmen untuk memperkokoh Pancasila sebagai
ideologi utama negara dengan penguatan demokrasi dan penegakan HAM.

Pancasila, demokrasi, dan HAM diyakini secara bersama-sama membentuk
sinergi yang harmonis untuk menjamin Indonesia tetap di jalur yang
tepat menuju masa depan yang lebih baik dan inklusif.

“Sekolah Damai ini memiliki berbagai nilai tersebut sehingga bisa
menangkal paham radikal, baik melalui online dan offline maupun
melalui pendidikan sekolah maupun nonsekolah,” tuturnya.

Program Sekolah Damai merupakan inisiatif Wahid Foundation yang
diluncurkan sejak 2017 di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa
Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Program tersebut terus berkembang
sebagai pendekatan strategis dalam mendukung pendidikan toleransi dan
perdamaian.

Kepala BNPT melakukan kunjungan ke SMAN 13 Semarang untuk melihat
langsung praktik baik implementasi program Sekolah Damai yang digagas
oleh Wahid Foundation dengan dukungan Australia Indonesia Partnership
for Justice 2 (AIPJ 2).

Sejak 2022, melalui kerja sama multipihak dengan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah, program Sekolah Damai telah diterapkan di 79 SMA/SMK
favorit di Jawa Tengah, termasuk SMAN 13 Semarang sebagai salah satu
model terbaiknya.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah mengesahkan 79
SMA/SMK tersebut melalui Keputusan Gubernur Nomor 300/1 Tahun 2024.