Bangka Tengah – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan Integrasi Nilai-nilai Agama dan Budaya dalam Menumbuhkan Harmoni Kebangsaan, yang diselenggarakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung, Kamis (28/3/2019). Kualitas ibadah dan akhlak anak didik yang baik dinilai akan mampu menopang kemajuan sebuah daerah.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Sugiyanto, saat menyampaikan sambutan Bupati Bangka Tengah di pembukaan kegiatan.
“Saya lihat ini pesertanya banyak guru CPNS yang kemarin kami angkat. Kami ucapkan terimakasih kepada BNPT dan FKPT sudah ikut membekali mereka bagaimana melakukan deteksi dini dalam mencegah paham radikal terorisme,” kata Sugiyanto.
Sugiyanto menilai kegiatan yang mengambil tema “Harmoni dari Sekolah” ini sebagai sebuah langkah luar biasa yang dijalankan oleh BNPT dan FKPT, mengingat infiltrasi paham radikal terorisme di dunia pendidikan yang saat ini cukup memprihatinkan. Diakuinya juga, output kegiatan berupa penyusunan rencana pembelajaran sebagai bentuk nyata bagaimana melibatkan aparatur dunia pendidikan dalam pencegahan radikal terorisme.
“Mari ciptakan pembelajaran yang tidak menambah beban, tapi efektif mencegah paham radikal terorisme,” tambah Sugiyanto.
Dalam sambutannya Sugiyanto juga meminta kegiatan ini dapat semakin menguatkan upaya pelestarian budaya di Bangka Tengah sebagai sarana pencegahan radikal terorisme. “Pak Bupati sekarang menggalakkan kegiatan sajadah fajar dan Maghrib mengaji. Kami minta kegiatan ini bisa mengintegrasikan apa yang sudah kami laksanakan di Bangka Tengah, sehingga mampu menjadikan kualitas ibadah anak didik meningkat, akhlak yang baik, menjadikan daerah aman dan semakin maju,” urainya.
Dia juga sepakat bahwa penanggulangan terorisme tidak bisa dilakukan sendiri oleh aparat keamanan semata. Guru sebagai bagian dari elemen masyarakat didorongnya untuk terlibat aktif dalam pencegahan radikal terorisme.
“Mari wariskan inspirasi kepada anak didik kita, sehingga mereka mampu membentengi diri dari pengaruh radikal terorisme,” pungkas Sugiyanto.
Kepala Subdirektorat Perlindungan Korban BNPT, Kolonel (Czi) Rudy Widodo, pada kesempatan penyampaian materi mengatakan terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dia mengajak guru sebagai tenaga pendidik untuk ikut terlibat aktif melakukan pencegahan.
“Kemarin ledakan di Sibolga, saya datang ke sana. Ada 125 KK terdampak. Jika satu KK diisi oleh 4 orang, rata-rata, sudah berapa korban jatuh di satu kejadian terorisme?” kata Rudy sambil menunjukkan foto=foto pemantauan lokasi ledakan di Sibolga. [shk/shk]