Ankara – Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar melaporkan Pasukan keamanan telah menetralisir lebih dari 18 ribu teroris sejak 24 Juli 2015. Pihak berwenang Turki menggunakan istilah menetralisir untuk menyiratkan teroris yang bersangkutan menyerah, dibunuh, atau ditangkap.
Menteri Pertahanan menegaskan, setidaknya 18.220 teroris telah dinetralisir sejak 24 Juli 2015, termasuk 1.366 sejak awal 2021. “Tidak ada yang meragukan perjuangan kita akan terus berlanjut sampai teroris terakhir dinetralisir,” ujar Hulusi Akar, dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (27/6).
Akar didampingi Panglima TNI Jenderal Umit Dundar, Laksamana Angkatan Laut Adnan Ozbal, dan Panglima TNI Jenderal Hasan Kucukakyuz mengunjungi sebuah pangkalan militer di provinsi timur Malatya. Setelah mengadakan konferensi video dengan komandan kontingen militer yang ditempatkan di dalam dan di luar perbatasan Turki, Akar berbicara kepada personel di pangkalan tersebut.
Akar pun menjelaskan bahwa Angkatan Laut Turki berlayar selama sekitar 200 ribu jam tahun lalu. Jumlah divisi komando di militer meningkat dari hanya dua menjadi 17, yang semuanya bertugas aktif dan terlibat dalam misi.
Menurut Akar, angkatan Bersenjata Turki telah tumbuh lebih kuat, lebih efisien, dan termotivasi sejak kudeta gagal 15 Juli 2016 oleh Organisasi Teroris Fetullah (FETO). FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen dituduh mengatur kudeta yang gagal pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang tewas dan 2.734 terluka.
Ankara juga menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan Turki melalui infiltrasi ke lembaga-lembaga Turki, khususnya militer, polisi, dan peradilan.