Bandung – sejumlah pejabat Negara, tokoh nasional dan 39 perwakilan universitas di Jawa Barat memadati kampus Universitas Padjadjaran Bandung untuk melakukan deklarasi anti radikalisme hari ini, Jumat (14/07/17). Terdapat setidaknya empat poin utama yang ditegaskan dalam deklarasi ini, yakni; negara Indonesia telah memiliki ideologi dan dasar negara yang telah final, yakni Pancasila. Terdapat pula komitmen untuk membina generasi muda agar menjadi penerus bangsa yang lebih baik.
Pada poin ketiga, ditekankan pula sikap tegas untuk menolak radikalisme yang berpotensi merusak keharmonisan bangsa. Poin terakhir adalah penegasan sikap dan tekad untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Deklarasi yang dilakukan di Graha Sanusi, Universitas Padjadjaran ini dihadiri sejumlah pejabat Negara, di antaranya adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir., Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Rudiantara., Sestama BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Mayjen. TNI. R. Gautama Wiranegara, Rektor Unpad, dan Gubernur Jawa Barat.
Deklarasi ini sendiri rencananya akan dibacakan langsung oleh rektor Institut seni budaya bandung, Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum sebagai perwakilan dari 39 universitas yang hadir. Ia nantinya akan didampingi oleh perwakilan dari beberapa mahasiswa, dosen dan rektor yang hadir dalam deklarasi ini.
Berdasarkan pengamatan terbaru, terdapat sedikitnya 700 undangan yang telah memenuhi ruang kegiatan. Mereka nantinya akan digiring ke sebelah samping panggung untuk membubuhkan tanda tangan dukungan di sebuah papan yang telah disediakan. Tanda tangan ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan dan kesamaan sikap dalam melawan segala bentuk radikalisme. Kegiatan deklarasi ini dijadwalkan akan berlangsung hingga pukul 11.00 WIB siang ini.