Jakarta – Belakangan ini Islam memang sedang menjadi sorotan dunia, terutama terkait dengan berkembangnya terorisme yang menggunakan Islam sebagai alat propagandanya. Hal ini tak ayal menjadikan citra Islam buruk di mata dunia, hingga banyak yang mengira Islam adalah agama teroris, namun tidak demikian halnya dengan warga Australia yang percaya bahwa terorisme tidak memiliki agama.
Minister Concelor untuk bidang politik dan public diplomacy di kedutaan besar Australia untuk Indonesia, Dr. Bradley Armstrong menyatakan bahwa terorisme telah menjadi musuh bersama bagi warga Australia, karenanya pemerintah dan seluruh warga Australia, termasuk Muslim, bersama-sama menyerukan perlawanan terhadap terorisme.
“Australia dan Muslim di sana menolak terorisme,” ungkapnya dalam International Youth Conference di Jakarta, hari ini, senin 14 Maret 2016.
Ia menyatakan bahwa Islam adalah agama yang memiliki jumlah pertumbuhan umat sangat cepat. Di Australia saat ini terdapat 1,5 juta lebih muslim, dimana 40 persennya lahir di Australia. Hal ini juga menunjukkan bahwa Islam telah menjadi agama global, ia ada di mana-mana.
Perkembangan dan penyebaran Islam hingga keseluruh penjuru dunia ini sayangnya diikuti pula oleh munculnya kelompok-kelompok yang ingin menciptakan tirani agama, seperti ISIS. Mereka menggunakan agama untuk melegalkan kekerasan dan kekejaman.
Pria yang mengaku memiliki nama Sunda Asep ini lantas mengajak seluruh pihak agar tidak gentar melawan terorisme. Pemerintah harus bekerjasama dengan masyarakat untuk melawan terorisme, jika ini dilakukan ia yakin terorisme dapat dikalahkan.