Jakarta – Mantan Presiden Republik Indonesia (RI) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebutkan bahwa ada dua kunci sukses dalam menjaga kebhinekaan. Menurut presiden keenam RI itu, kedua kunci adalah toleransi dan tenggang rasa.
“Toleransi berarti hormati perbedaan. Tengang rasa berarti kemampuan dan kesediaan untuk mengendalikan diri. Kita mesti cegah tutur kata dan perbuatan yang bisa melukai, menyinggung, memperolok dan merendahkan keyakinan saudara kita yang beda,” tutur SBY di Jakarta, Rabu (8/2/2017).
Ia mengatakan, bahwa ada dua pertanyaan kritis yang mengusik pikirannya terkait kebhinekaan tersebut. Pertanyaan pertama menurutnya, benarkah kebhinekaan terancam sekarang ini?. Kedua, masih relevankah bicara kebhinekaan setelah lebih 71 tahun Indonesia merdeka?.
“Tidak ada ancaman serius terhadap kebhinekaan saat ini. Hanya benih-benih yang dapat mengganggu kebhinekaan bisa meletus, jika tidak cepat dicegah.” tutur SBY.
“Pertanyaan kedua, kebhinekaan masih relevan saat ini. Kebhinekaan never ending goal. Menjadi bangsa rukun harmonis dan toleran adalah bagian dari nation building,” jelasnya.