Satgas Madago Raya Gelar Patroli untuk Persempit Ruang Gerak Radikalisme

Poso – Tim Alfa 1 dari Satgas III Preventif Operasi Madago Raya rutin
dan secara masif melakukan patroli jalur klasik di wilayah Maetangi
hingga Kampung Maros dan Uwelempe di Kabupaten Poso untuk mempersempit
ruang gerak kelompok radikalisme dan intoleran di daerah itu.

Kaposko Operasi Madago Raya Kompol Robi Utomo di Poso, Minggu,
mengatakan pelaksanaan patroli jalur klasik ini merupakan bagian dari
strategi preventif yang dijalankan oleh Tim Alfa 1 dipimpin oleh
Bripka Alfrits F. Binuni selama operasi berlangsung.

“Tentunya ini untuk memantau serta memastikan tidak adanya aktivitas
kelompok radikalisme dan intoleran yang berpotensi mengganggu
stabilitas keamanan di wilayah tersebut,” kata Robi Utomo, Minggu
(22/9).

Ia mengemukakan patroli itu dilaksanakan secara berkelanjutan selama 7
hingga 10 hari, dengan tim yang bergantian sehingga pengawasan tetap
intensif dan efektif.

Menurutnya wilayah patroli tersebut dipilih karena dianggap sebagai
jalur potensial bagi pergerakan kelompok yang menjadi target operasi.

“Kami berupaya untuk mempersempit ruang gerak mereka dan memberikan
rasa aman bagi masyarakat di sekitar wilayah Maetangi, Maros, dan
Uwelempe,” ucapnya.

Kata dia, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polri melalui
Ops Madago Raya untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban
masyarakat (Sitkamtibmas) tetap kondusif, terutama menjelang berbagai
agenda penting di Sulawesi Tengah.

“Tim patroli juga memastikan akan terus melakukan pendekatan persuasif
kepada masyarakat setempat guna meningkatkan kewaspadaan dan
memberikan pemahaman terkait bahaya paham radikal dan intoleran,”
sebutnya.

Kompol Robi menjelaskan bahwa patroli jalur klasik ini adalah salah
satu upaya konkret kami dalam menjaga wilayah dari ancaman radikalisme
dan intoleransi.

“Satgas Madago Raya terus berkomitmen untuk memastikan bahwa wilayah
operasi tetap aman. Kami mengajak masyarakat untuk bekerjasama dengan
aparat keamanan dalam memberikan informasi dan menjaga lingkungan
mereka dari paham radikal. Keterlibatan masyarakat aktif sangat
diperlukan guna menjaga stabilitas keamanan, terutama menjelang
agenda-agenda penting yang akan datang,” tuturnya.