Jakarta – Sebagai sebuah paham yang mengagungkan kekerasan berdasarkan tafsiran sempit agama, terorisme telah menjadi ancaman nyata dan termasuk dalam tindak kejahatan yang luar biasa (extra ordinar crime). Hal ini tentu menyedot perhatian banyak pihak, tidak hanya kalangan aparat dan pegiat isu perdamaian antara agama saja, seniman yang sekaligus komedian seperti Tukul Arwana pun rupanya turut prihatin dengan berbagai aksi terorisme di negeri ini.
Berbicara di hadapan ribuan mahasiswa dan dosen pada kegiatan dialog Dialog Pencegahan Paham radikal terorisme dan ISIS yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Universitas Diponegoro beberapa waktu yang lalu, pria asal kota Semarang itu menyampaikan pentingnya bagi generasi muda untuk mengenali jati dirinya masing-masing.
Tukul percaya, jika pemuda dapat mengenali dirinya dengan baik, maka mereka akan mampu berfikir dan bertindak yang baik pula. “Mahasiswa harus cerdas, jangan mau diiming-imingi kelompok radikal dengan janji surga, jihad, dll,” ujarnya.
Suami dari Susiana itu sangat peduli terhadap dunia anak muda, menurutnya pemuda adalah masa depan bangsa. “Tongkat estafet (kepemimpinan) ini nantinya akan dipegang mereka-mereka (pemuda)”. Peppy yang turut mendampingi Tukul juga menambahkan pemuda adalah ujung tombak negara. “Mereka ini adalah ujung tombak negara dan penerus bangsa,” lanjutnya.
Tukul sepakat bahwa terorisme harus dilawan karena paham itu begitu membahayakan, namun sebelum terorisme menjadi semakin membesar, Tukul mengajak seluruh elemen bangsa, bukan hanya pemuda, untuk bersama-sama mencegah terorisme, “Mari bersama kita cegah terorisme!” pesannya.