SAMBUTAN KEPALA BNPT PADA KEGIATAN DIALOG PENCEGAHAN RADIKALISME DAN ISIS

“Peran Generasi Muda dalam Pencegahan Terorisme”
Yogyakarta, 28 Oktober 2015

Kepada Yth. Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo, SH.
Kepada Yth. Menteri Riset, Teknologi dan DIKTI, Prof. H. Muhammad Nasir, Ph. D.
Kepada Yth. Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Kepada Yth. Ketum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A
Kepada Yth. Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA.
Kepada Yth. Pengurus FKPT Yogyakarta
Kepada Yth. Para Tokoh Masyarakat dan Pemuda Provinsi DIY
Kepada Yth. Peserta dialog, Adik-adik pelajar, mahasiswa, pemuda dan undangan yang kami banggakan.

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam Sejahtera bagi kita semua,

Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Tuhan YME yang telah senantiasa memberikan nikmat dan rahmatNya pada kita bersama sehingga bisa menghadiri salah satu rangkaian kegiatan yang meriah dan bermakna ini dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang mengusung tema :Dengan Semangat Sumpah Pemuda, Bersama Kita Cegah Terorisme.

Sebuah kebahagian luar biasa bagi kami untuk berkumpul bersama dengan para para generasi muda dari berbagai latar belakang organisasi, kampus, daerah, etnik dan bahasa yang berbeda-beda, namun dalam satu kesamaan bahasa, bangsa, dan tanah air, INDONESIA. Aneka ragam perbedaan tersebut menjadikan bangsa ini sangat indah. Sementara kesamaan komitmen dan tekad berbangsa, berbahasa dan bernegara menjadikan kita sebagai bangsa yang kuat dalam bingkai kesatuan NKRI.

Tepatlah jika pada momentum peringatan Sumpah Pemuda ini, generasi muda kembali memaknai subtansi peristiwa bersejarah tersebut sebagai semangat dan tekad bulat untuk tetap menjaga keutuhan, kedaulatan dan kesatuan negara republik yang kita cintai bersama ini.

Peristiwa Sumpah Pemuda adalah sebuah momentum kebangkitan nasional yang menyadarkan seluruh komponen bangsa bahwa perbedaan adalah sebuah tiang penyangga persatuan dan kesatuan. Perbedaan bukanlah benalu penghalang persatuan,melainkan modal besar untuk menjadikan negara ini sebagai negara yang besar dan berjaya.

Peserta dialog yang kami banggakan

Mengambil momentum Sumpah Pemuda sebagai semangat dalam kegiatan dialog pada hari ini adalahbertujuan untuk memberikan penyadaran pada generasi muda bahwa upaya menjaga kesatuan dan keutuhan NKRI belum berakhir. Berbagai tantangan dan ancaman yang mengarah pada rapuhnyakeutuhan NKRI masih dan akanterus berlangsung.

Karena itulah, peringatan Sumpah Pemuda merupakan momentum pewarisan nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme bagi generasi muda saat ini untuk tetap menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI.Terdapat estafet tanggungjawab historis yang harus dilanjutkangenerasi saat ini untuk tetapmenjaga keutuhan dan kesatuan.

Salah satu tantangan nyata bagi keutuhan dan kesatuan bangsa ini adalah terorisme. Terorisme tidak hanya menimbulkan kerugian material dan nyawa serta menciptakan rasa takut dimasyarakat, tetapi terorisme jugatelah mengoyak keutuhan berbangsa dan bernegara. Terorisme telah membuat kita saling curiga dan saling memusuhi. Terorisme pun telah mencabik ikatan persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang sejatinya menjadi kultur budaya bangsa ini.

Perlu dipahami bersama bahwa ancaman terbesar terorisme bukanhanya terletak pada aspek serangan fisik yang mengerikan, tetapi justru serangan propaganda yang secara massif menyasar pola pikir dan pandangan masyarakatitulah yang lebih berbahaya.

Salah satu kelompok teroris yang sangat meresahkan akhir-akhir ini adalah kelompok yang mengatasnamakan diri Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Kelompok radikal terorisme baru ini semakin hari semakin meresahkan. Pengaruh propaganda dan agitasi yang bernuansa kekerasan, permusuhan, penghasutan dan ajakan untuk bergabung telah banyak menyasar masyarakat, terlebih sasaran target mereka yang sangat rentan adalah kalangan generasi muda.

ISIS dewasa ini telah menjadi kekuatan terorisme global baru yang lebih menakutkan dari jaringan al-Qaeda. Selain aksi-aksi brutalnya, ISIS sangat berbahaya karena kemampuannya dalammenjaring para pejuang asing (foreign terrorist fighter) dari berbagai negara, tidak terkecuali dari Indonesia.

ISIS yang pada mulanya hanyalahkekuatan milisi nasional di Irak yang muncul akibat konflik politik di dalam negeri pasca pemerintahan Saddam Hussien, kini menjelma kekuatan transnasional yang menakutkan beberapa negara. Di sinilah perlu kami tegaskan bawah ISIS hanyalah buah dari konflik politik domestik Irak-Suriah yang tidak ada kaitannya dengan faktor keagamaan.

Apa yang membuatnya menjadi gerakan global dan menarik simpati dari berbagai negara karena mereka telah membungkus perjuangan politiknya dengan tipu daya perjuangan keagamaan melalui deklarasi berdirinya khifalah. Gerakan politik lokal ISIS ini nyata menggunakan topeng agama dalam rangka menarik simpati dan dukungan secara global. Dan sangat disayangkan sudah banyak kalangan generasi muda yang sudah terpedaya rayuan ISIS baik karena motivasi keagamaan, ekonomi, pencarian identitas maupun motivasi lainnya.

Para peserta dialog yang kami banggakan

Selain aksi kekerasan yang selalu dipertontonkan secara vulgar ke depan publik, hal lain yang patut diwaspadai dari gerakan ISIS ini adalah pengaruhnya yang dapat menginspirasi siapapun untuk melakukan kekerasan dan aksi teror di manapun berada. Penggunaan agama sebagai topeng perjuangan politik mereka telah berhasil memperdaya dan meracuni pikiran generasi muda baik dengan iming-iming surga, misi suci, gaji besar maupun kegagahan di medan perang.

Selain pola penyebaran propaganda konvensional, ISIS dikenal sebagai kelompok teroris yang secara cerdas memanfaatkan kekuatan teknologi dan informasi internet khususnya media sosial sebagai alat propaganda sekaligus rekuritmen keanggotaan. Dan secara faktual banyak sekali anak muda yang bergabung dengan ISIS akibat pengaruh propaganda dan jejaring pertemanan di media online.

Kalangan generasi muda menjadi sasaran dan target propaganda dan rekruitmen ISIS. Sudah banyak cerita dari berbagai negara bagaimana anak muda dari pelajar hingga mahasiswa yang memilih meninggalkan negaranya untuk bergabung dengan ISIS.

Karena itulah, melalui momentum peringatan Sumpah Pemuda ini, kegiatan dialog ini diharapkan mampu merevitalisasi dan memperkuat semangat kebangsaan dan nasionalisme kalangan generasi muda dalam rangka pencegahan paham radikal dan ISIS demi keutuhan dan kesatuan NKRI. Inilah sebenarnya tujuan dan hasil yang ingin diraih dalam kegiatan dialog kali ini.

Terorisme adalah musuh bersama, karena itulah perlu kebersamaan untuk menanggulanginya. Semangat Sumpah Pemuda diharapkan mampu menggugah kalangan generasi muda untuk menyatukan tekad dan komitmen untuk mencegah paham radikal terorisme dan ISIS yang nyata mengancam keutuhan dan kesatuan NKRI.

Melalui kegiatan ini kami sangat menghimbau kepada seluruh generasi muda untuk meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari pengaruh ajakan kelompok radikal ISIS. Kehadiran kalangan generasi muda pada kegiatan di Yogyakarta kali ini yang mewakili sekolah, kampus dan organisasi kepemudaan yang berbeda-beda menjadi sangat strategis untuk membangun kekuatan bersama dalam mendeteksi dini, menangkaldan mencegah paham radikal terorisme.

Peserta dialog yang kami banggakan

Melalui sambutan ini kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak baik dari kementerian dan lembaga pemerintah maupun dari unsur organisasi kemasyarakatan yang telah bekerjasama dengan BNPT dalam merancang kegiatan bersama ini.

Tidak lupa Kami sangat mengapresiasi kerjasama kalangan muda untuk hadir dalam kegiatan yang sangat berharga ini. Kehadiran kalangan generasi mudapada kegiatan pada hari inimerupakan bentuk partisipasi kongkret untuk mewujudkan kebersamaan dalam menanggulangi gangguan keamanan yang berupa ancaman terorisme di negeri ini.

Kegiatan hari ini merupakan kegiatan pertama dari rangkaian kegiatan peringatan Sumpah Pemuda yang akan dilaksanakan selama tiga hari di kota budaya, Yogyakarta ini. Kami sangat berharap seluruh rangkaian kegiatan tersebut tidak hanya sukses pada aspek formal saja, tetapi juga sukses secara subtasial dalam menanamkan semangat kebangsaan dan nasionalisme kalangan generasi muda dalam rangka mencegah paham radikal terorisme demi keutuhan dan kesatuan NKRI.

Peserta Dialog Yang Kami Banggakan

Terakhir, kami ingin menegaskan bahwa tingkat kepedulian dan keterlibatan seluruh masyarakat merupakan kunci utama bagaimana kita bersama mencegah aksi danancaman terorisme yang telah menyebar dan menyusup diberbagai lini kehidupan kita. Sebaliknya sikap acuh dan tidak peduli masyarakat merupakan wilayah rentan yang berpotensi menyuburkan jaringan dan pahamterorisme untuk berkembang biak secara leluasa di tengah masyarakat.

Masyarakat adalah tulang punggung deteksi dini yang cukup penting dan efektif dalam mencegah terorisme. Kerjasama sama antar instansi pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan berkelanjutan akan menciptakan kultur yang baik demi terciptanya tatanan masyarakat yang siaga terorisme.

Peserta Dialog Yang Kami Banggakan

Demikian yang bisa kami sampaikan, kami mengucapkan banyak terima kasih dan permohonan maaf apabila ada yang tidak berkenan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini menjadi momentum kita bersama dalam menyelamatkan bangsa ini dariberbagai bentuk ancaman keamanan masyarakat dan kedaulatan NKRI.

Selamat Hari Sumpah Pemuda.
Bersama Cegah Terorisme..!
Yogyakarta, 28 Oktober 2015
Kepala BNPT

Drs. Saud Usman Nasution, SH., MM.