Jakarta – Pengamat terorisme asal Universitas Indonedia, Ridlwan Habib menyebutkan bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memiliki kesamaan dengan ISIS. HTI dengan konsep khilafah melakukannya dengan jalan dakwah mensosialisasikan gagasannya dengan jalan damai jika dibandingkan dengan ISIS.
“HTI konsepnya adalah sosialisasi paham khilafah agar diterima dengan sadar dengan cara-cara damai. Konsep mereka, jika masyarakat suatu negara setuju dengan paham khilafah otomatis sebuah negara bisa berubah menjadi negara yang pro khilafah,” kata Ridlwan Habib kepada wartawan, Selasa (16/5/2017).
Sementara ISIS mengusung gagasan tersebut dengan jalan kekerasan. Mereka menempuh perang untuk melawan siapa pun yang tidak setuju dengan pendirian kekhalifahan. Hal itu juga yang membuat ISIS pantas dikategorikan sebagai kelompok penebar teror.
Dikatakan, ISIS sudah menunjuk khalifah atau pemimpin yakni Abu Bakar Al Baghdi. Siapapun yang tidak setuju dengan konsep kekhilafahan atau bahkan tidak setuju dengan penunjukan Abu Bakar Al Baghdi, akan dilawan dengan jalan kekerasan. Sedangkan, HTI belum ada khalifahnya.
Ridlwan Habib juga menyebutkan bahwa ISIS adalah kelompok yang sudah diperangi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Sementara HTI, menurutnya, para kader-kader partai pembebasan itu harus disadarkan tentang ajaran Islam dan konsep kenegaraan yang ideal.
Jika pemeritah hanya menempuh kebijakan pembubaran, Ridlwan Habib mengkhawatirkan kebijakan itu justru mendulang simpati yang lebih banyak dari masyarakat terhadap HTI. Dia berharap pemerintah lebih bijak dalam menyikapi wacana pembubaran HTI melalui pengadilan itu.