Baghdad – Pemimpin baru kelompok radikal ISS telah terungkap bernama Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli al-Salbi, seorang ekstremis asal Irak yang dijuluki “Profesor”.
Laporan The Guardian mengutip dua dinas intelijen mengatakan, Salbi mengambil kendali setelah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan Amerika Serikat (AS).
Salbi merupakan seorang sarjana yang terkenal kejam, jago membentuk kelompok teror dan tokoh yang utama perbudakan budak seks etnis Yazidi.
Tahun lalu, ia disebut bernama Abdullah Qardash, namun para pejabat Irak sekarang percaya bahwa orang tersebut adalah pria berbeda dan telah meninggal dua tahun lalu, kata laporan Guardian.
Dijuluki “Profesor” dan “Penghancur”, Salbi dilaporkan menjalankan tugas harian ISIS setelah Baghdadi tewas bunuh diri menggunakan bom rompi akibat terdesak oleh serangan AS pada Oktober 2019 di Suriah.
Laporan lain menyebut Salbi telah memimpin ISIS pada Juli atau Agustus karena kesehatan Baghdadi menurun akibat terluka dalam serangan udara.
Salbi adalah mantan perwira di dalam pasukan diktator Irak, Saddam Hussein, dan dilaporkan pembuat kebijakan garis keras yang telah mengawasi operasi ISIS di seluruh dunia. Ia lahir dari keluarga Turkmenistan di kota Tal Afar, Irak. Salbi merupakan sarjana hukum syariah dari Universitas Mosul.
Sebagai ketua legislatif kelompok ISIS, ia tokoh utama yang menggagas agar homoseksual dilemparkan dari atap dan perempuan yang dituduh selingkuh dilempari batu, demikian dilaporkan.
Salbi kenal dan dekat dengan Baghdadi, ketika mereka berdua dipenjara di Basra oleh pasukan AS karena keduanya terkait al-Qaeda pada 2003.
Di penjara Irak itulah Baghdadi menjadi jihadis yang mengubah ratusan tahanan untuk mengikuti visinya yang kejam. Salbi, yang usianya tidak diketahui, diyakini telah bekerja bersama Baghdadi sejak saat itu.
Dia juga merupakan orang kepercayaan Abu Alaa al-Afri, wakil Baghdadi sebelumnya, yang tewas dalam serangan senjata helikopter AS pada 2016.