Saksi Teror Bom Thamrin Akui Pernah Dibaiat Anggota ISIS

Saksi Teror Bom Thamrin Akui Pernah Dibaiat Anggota ISIS

Jakarta – Keberadaan jaringan ISIS di Indonesia terus terkuak seiring terus ‘meredupnya’ kelompok radikal asal Suriah dan Irak ini. Hal itu terungkap pada persidangan lanjutan terdakwa kasus bom Thamrin, Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/3).

Salah satu saksi dalam persidangan itu, Adi Jihadi mengaku pernah dibaiat sebagai simpatisan ISIS di Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Tangerang Selatan. Ia mengaku dibaiat bersama 500 orang simpatisan ISIS pada 2014 lalu di salah satu aula UIN.

“Ya, pernah (dibaiat), waktu itu bareng-bareng, sekitar 500 orang di dalam Aula UIN,” kata Adi dalam persidangan menjawab pertanyaan majelis hakim dikutip dari merdeka.com.

Adi yang juga adik terpidana terorisme lainnya yakni Iwan Darmawan Munthohir alias Abdul Rois menjelaskan bahwa baiat itu mengucapkan sumpah setia kepada Amirul Mukminin atau Syaikh Abu Bakar Al- Baghdadi yang pernah menjadi pimpinan ISIS.

“Sumpah setia kepada Amirul Mukminin. Saya lupa rinciannya seperti apa, kepada Abu Bakar Al-Baghdadi” ucapnya.

Dalam persidangan ini, Adi didakwa jaksa penuntut umum memiliki peran sebagai fasilitator penyalur dana sebesar 30 ribu USD ribu yang diberikan kakaknya Abdul Rois untuk mendanai kebutuhan dan pembelian senjata para pelaku aksi bom Thamrin pada Maret 2016 lalu.

Kesaksian sebelumnya, Adi juga mengaku pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina. “Latihan militer untuk berjihad di Filipina,” kata Adi menjawab pertanyaan hakim Irwan di lokasi yang sama.

Hakim Irwan kembali bertanya apa tujuan jihad tersebut. “Ya perang,” singkat Adi.

Namun Adi mengaku saat di Filipina, dirinya tidak belajar merakit bom melainkan sekedar pelatihan militer dan bongkar pasang senjata.