Sirte – Kelompok teroris ISIS dilaporkan mulai gencar melakukan serangan di Libya, namun berbeda dengan serangan-serangan lain yang biasa mereka lakukan, pada serangan kali ini kelompok ISIS memanfaatkan perempuan dan anak-anak sebagai martir pembawa bom.
Dikutip dari IB news, Senin (05/12/16), ISIS memaksa perempuan untuk menjadi pelaku serangan bom bunuh diri, tidak hanya itu, mereka juga membawa serta anak-anak yang digunakan sebagai ‘umpan’ untuk menipu petugas jaga. Sesaat setelah mereka berhasil memasuki pos pemeriksaan, bom diledakkan.
ISIS dilaporkan telah menggunakan dua wanita untuk menjalankan aksi biadabnya itu. Serangan itu sendiri menewaskan 4 tentara Libya dan melukai sedikitnya 38 orang lainnya. Kapten Leff Davis, juru bicara Pentagon mengomentari taktik serangan ini dengan mengatakan bahwa ISIS kini semakin sedikit pengikutnya, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk menyerang musuh-musuhnya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Sirte adalah pertahanan terakhir ISIS.
ISIS kini terdesak di berbagai wilayah, kelompok ini terpecah dan tercecer di sejumlah wilayah usai serangan pembersihan ISIS gencar dilakukan oleh pemerintah Irak dan koalisinya. Selama serangan pembersihan berlangsug, tidak ada kabar sama sekali terkait pimpinan utama kelompok teroris ini, Abu Bakar al Baghdadi. Sejumlah kalangan menyebut Abu Bakar telah kabur lebih dulu meningkalkan anak buahnya berjuang sendirian