Jakarta – Tokoh politik senior, Sabam Sirait menegaskan bahwa dia akan bertekad memperjuangkan sekuat tenaga untuk menyatukan bangsa. Dia mengaku agak sedih dengan kondisi belakangan ini, namun dia optimistis seluruh elemen bangsa kembali bersatu padu menggapai cita-cita pendiri bangsa.
“Untuk itu, saya mengajak semua elemen bangsa bersatu menjaga Pancasila dan NKRI,” kata Sabam dalam diskusi bertema ‘Membendung Paham Radikalisme di Tengah Kehidupan Berbangsa Bermasyarakat yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945’ di Matraman, Jakarta Pusat, kemarin.
Dalam acara yang diselenggraakan Yayasan Komunikasi Indonesia (YKI) itu hadir sebagai pembicara Direktur Indobarometer M Qodari, Ketua Umum GMKI Sahat Marthin Pilop Sinurat, Direktur Eksekutif Kajian Stratrgis Bangsa NU Abdul Ghopur dan Ketua Umum PP KAMMI, Kartika Nur Rokhman.
Sabam Sirait, adalah pendiri PDI Perjuangan yang juga sesepuh Yayasan Komunikasi Indonesia. Kini dia sudah berusia 81 tahun tapi tetap masih mengikuti perkembangan politik terkini di Indonesia. Ia pun bersemangat untuk berjuang menyatukan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, M Qodari mengungkapkan bahwa ada sebagian kecil masyarakat Indonesia setuju adanya aksi radikalisme dan terorisme. Hal tersebut dia ungkapkan berdasarkan temuan hasil survei yang telah dilakukan oleh Indobarometer.
“Ada sebagian kecil yang setuju dengan tindakan terorisme seperti yang dilakukan oleh Imam Samudera dan Amrozi. Namun angkanya sangat kecil,” katanya.
M Qodari optimistis bahwa bangsa ini masih berdiri kokoh memegang teguh Pancasila dan Kebhinekaan. Pasalnya Indonesia masih ditopang oleh empat pilar yang sangat kuat yaitu NU, Muhammadiyah, TNI dan Polri. “Saya optimis karena Indonesia masih memiliki empat pilar yang kokoh,” tegasnya.