Mosul – Rakyat Irak, khususnya yang tinggal di kota-kota besar yang dikuasai ISIS, telah lama hidup di bawah bayang-bayang kekejaman kelompok teroris ISIS. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan harus mengungsi meninggalkan kampung halamannya sendiri demi untuk menyelamatkan diri. Beberapa bahkan harus pergi dengan kondisi duka dan cacat untuk selamanya.
Kini, saat pasukan pemerintah Irak yang mendapat bantuan penuh dari militer AS terus menggempur sisa-sisa pasukan ISIS yang masih bertahan, rakyat Irak mulai kembali menata kehidupan mereka yang sebelumnya sempat berantakan. Dikutip dari dailymail.com, Senin (20/03/17), hal yang sedang diperjuangkan rakyat Irak saat ini adalah perasaan normal dan penyesuaian terhadap kondisi hidup yang tidak terlalu menyenangkan seperti yang mereka alami saat ini.
Selama tinggal di kamp-kamp pengungsian, para korban ISIS ini menerima segala kebutuhan yang mereka butuhkan, mulai dari makanan, alat-alat kesehatan, hingga air bersih yang cukup untuk kebutuhan mandi. Para orang tua juga dapat menjaga anak-anaknya dengan lebih mudah karena mereka tinggal di kamp-kamp yang berada jauh dari lokasi pertempuran ISIS.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 255.000 warga yang mengungsi dari Mosul dan kawasan sekitarnya sejak Oktober 2016. Jumlah ini sudah termasuk 100.000 lebih warga yang mengungsi sejak agresi militer di sisi Barat Mosul pada 19 Februari.
Dengan serangkaian kekalahan yang dialami oleh ISIS belakangan ini, banyak kalangan menilai kelompok teroris ini akan segera hancur. Rakyat Irak yang hidup di pengungsian pun sudah tidak sabar menunggu kabar kehancuran kelompok ISIS, sehingga mereka dapat kembali lagi ke kampung halaman mereka masing-masing, menata kembali kehidupan seperti yang mereka impikan, meski tentu ada banyak luka dan duka yang tidak bisa begitu saja dihilangkan.