Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki nakhoda baru. Komjen Rycko Amelza Daniel resmi dilantik menjadi Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/4/2023). Rycko menggantikan Komjen (purn) Boy Rafli Amar.
Komjen Rycko menegaskan bahwa BNPT akan tetap mengusung pendekatan kemanusiaan dalam penanggulangan terorisme. Hal ini melanjutkan pendekatan yang dilakukan Kepala BNPT sebelumnya. Rycko Amelza mengaku tugas penanggulangan terorisme merupakan tugas yang mulia. Baginya, pendekatan lunak melalui aspek kemanusiaan merupakan hal terpenting.
“Tugas penanggulangan terorisme ini sangat mulia. Mulia bukan hanya karena menjaga keutuhan NKRI tapi bagaimana membuat manusia menjaga kemanusiaan, manusia menghormati satu sama lain. Ini penting,” ujar Rycko Amelza. Rycko Amelza resmi bertugas di BNPT setelah menggelar acara serah terima jabatan dan pisah sambut dengan Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Kantor Pusat BNPT, Rabu (5/4/2023).
Pendekatan kemanusiaan selama ini telah terimplementasi dalam upaya kontra radikalisasi yang dilakukan oleh BNPT. Melalui pendekatan ini BNPT berupaya melakukan penanaman nilai-nilai nasionalisme serta nilai-nilai non-kekerasan, dengan strategi pendekatan melalui pendidikan formal maupun non-formal.
Kontra radikalisasi yang diusung BNPT banyak menggandeng tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan stakeholder lain dalam memberikan nilai-nilai kebangsaan.
Komitmen pendekatan lunak dengan mengedepankan aspek kemanusiaan yang akan dilakukan Rycko Amelza diapresiasi Kepala BNPTperiode sebelumnya, Komjen Pol (Purn) Boy Rafli Amar.
“Kepemimpinan yang baru, BNPT pasti bisa mengakselerasi pencapaian tugas penanggulangan terorisme yang selama ini kita kerjakan,” katanya.
Dia berharap agar sinergi dengan beragam unsur masyarakat dapat terus dilanjutkan. “Dengan sinergitas kita membangun bangsa, kita harus berusaha semaksimal mungkin melanjutkan ini. Kerja sama dengan masyarakat memberikan efek bahwa ketahanan bangsa. Kita memiliki daya imunitas yg bagus melawan virus radikal intoleran,” tandasnya.