Jakarta — Sejumlah anggota kelompok teroris Negara Islam (ISIS) dilaporkan berhasil kabur dalam kerusuhan di penjara yang dijaga pasukan etnis Kurdi di timur laut Suriah pada Minggu pekan lalu.
Dilansir Associated Press, anggota ISIS tersebut menawan para sipir dan kemudian kabur. Menurut juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mustafa Bali, mereka sudah mengirim pasukan antiteror untuk menguasai penjara tersebut.
“Kerusuhan kerap terjadi di penjara, tetapi kali ini terjadi dalam skala yang lebih besar,” kata Bali.
Penjara tersebut diyakini menampung anggota ISIS dari luar negeri yang ditangkap saat perang. Bali mengatakan belum bisa memberi rincian berapa jumlah tahanan yang kabur. Ia juga mengatakan kerusuhan tersebut tidak dipicu oleh rumor penyebaran virus Corona di penjara. Pasukan koalisi Amerika Serikat dilaporkan membantu SDF dengan memberikan laporan pantauan udara di penjara tersebut.
Bali mengatakan para napi menguasai lantai dasar dan merusak seluruh pintu di penjara. Menurut laporan North Press Agency, setidaknya ada empat napi yang kabur dalam kejadian tersebut. Namun, pasukan antiteror Kurdi belum bisa memastikan jumlah tersebut.
Pasukan Kurdi menjaga lebih dari 24 penjara yang menampung anggota ISIS di kawasan timur laut Suriah. Mereka menyatakan menahan sekitar 10 ribu anggota ISIS. Dari jumlah tersebut, 2.000 orang di antaranya adalah warga asing, termasuk 800 orang Eropa.
SDF dan pasukan koalisi AS mengklaim menang melawan ISIS pada 2019, dan merebut daerah pedesaan Baghouz yang menjadi benteng terakhir ISIS sebelum kabur ke wilayah perbatasan Irak.
Pasukan Kurdi mendesak negara yang warganya ditahan karena menjadi pengikut ISIS untuk segera melakukan proses pemulangan. Penyebabnya adalah mereka kewalahan mengurus para tahanan tersebut.
Sampai saat ini belum ada laporan kasus virus corona di wilayah Suriah yang dikendalikan pasukan Kurdi. Namun, pemerintah Suriah melaporkan seorang penduduknya meninggal akibat virus tersebut.